Cold Senior (22)

24.2K 905 0
                                    

"Waktu adalah kado terbaik. Saat seseorang memberikan waktunya, dia memberi bagian dari hidupnya yang tak bisa diambil kembali." - Uknown




Berita tentang Arga dan Lolyta yang sudah berpacaran tersebar bahkan di seluruh penjuru sekolah, dari mulut ke mulut, dan juga karena ulah Sigit yang heboh dengan berita tersebut, membuat Arga dan Lolyta menjadi topik utama hari ini di sekolah.

"Wah, aura orang baru pacaran mah gitu yah, bahagia gimana gitu." Sindir Sigit ketika Arga datang dengan wajah yang cerah.

"Ya gimana nggak bahagia, udah dibuat uring-uringan sama Lolyta semingguan lebih, eh sekarang dikasih kepastian sama ceweknya, ya seneng lah." Sahut Andika menimpal sindiran dari Sigit membuat Arga menatap kedua sahabatnya malas.

"Berisik." Ucap Arga sebal.

"PJ nya ya. Jangan kaya orang nggak tau adab deh lo, Ga. Jadian tanpa pajak jadian dijamin nggak langgeng." Sahut Sigit lagi membuat Arga memukul bahu Sigit mendengar kalimat terakhir yang Sigit ucapkan.

"Kurang ajar, seenak jidat lo kalo ngomong." Arga mendengus sebal, bisa-bisanya Sigit ngomong kaya gitu.

"Yah, ditunggu lah ya, Sushi Tei minimal, Kintan juga oke sih, Ga." Sahut Andika melirik Arga dan mengerling manja, membuat Arga geli sendiri.

"Bangke lo, Dik. Jauh-jauh dari gue, hush." Usir Sigit geli sendiri melihat Andika mengedipkan sebelah matanya ke Arga.

"Jangan gitu lah, beb. Kita kan sehati. Uwuuuuu." Andika mendekatkan badannya ke arah Sigit membuat Sigit mendorong-dorong badan Andika agar jauh dari badannya.

"Jauh-jauh lo. Lo gila ya?!" Teriak Sigit heboh, Arga hanya tertawa aja liat kedua sahabatnya lagi menggila.

"Yaudah, ntar malam deh, sekalian nongkrong." Ucap Arga membuat teriakan senang dari Andika dan Sigit.

"Bawa Celine dong, Ga. Biar makin seger gitu, perut kenyang, mata seger liat pemandangan indah." Sahut Sigit diiringi tawa dari Andika.

"Ga." Sahut Arga datar, membuat Sigit memanyunkan bibirnya.

"Ganjen banget lo emang ya, bangsat." Ujar Andika sambil tertawa kencang melihat kelakuan Sigit.

*****

"Jadi gimana kemarin sama kak Arga? Lo belum cerita ya." Ucap Luna melirik sadis Lolyta yang membuat Lolyta tertawa kencang.

"Lirikan lo biasa aja kali." Sahut Lolyta

"Ya, abis! Lo nggak ada cerita apa-apa, eh gosipnya udah kemana-mana. Jahat lo masa gue tau dari orang lain, bukan dari lo nya sendiri." Dumel Luna gara-gara tadi pagi heboh karena siswa maupun siswi sekolahnya sibuk membahas Arga dan Lolyta yang udah pacaran.

"Yah, gitu. Kemarin kak Arga udah jelasin semuanya, terus ya nembak, udah gitu doang sih." Ujar Lolyta tersenyum malu, salting nginget kejadian kemarin.

"By the way, lo tau Celine adiknya kak Arga tapi lo nggak bilang ya sama gue, gue marah, gue kan malu pas kak Arga jelasin kaya gitu!" Lolyta memanyunkan bibirnya, kesal dengan ulah sahabatnya ini.

"Hahaha, tau juga kan lo akhirnya, gue sih disuruh ka Sigit kemarin, jangan bilang dulu ke lo, biar lo tau sendiri dari mulutnya kak Arga. Lagian kalian berdua kalo berantem, yang pusing ya kita-kita ini yang jadi sahabat kalian." Ujar Luna menjelaskan, emang bener kan Sigit yang nyuruh dia buat keep a secret.

"Tetep aja gue malu, ya walaupun dia cemburu juga sama abang gue."

"Lah? Kok bisa?" Sahut Luna bingung, setaunya abangnya Lolyta lagi kuliah di Bandung, kapan ketemunya sama Arga?

Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang