Cold Senior (31)

21.2K 776 4
                                    

"Jangan salahkan aku yang terlalu mencintaimu, sehingga ketika cinta kau hapus dengan tiba-tiba, akulah yang paling sulit melupakannya." – Uknown




Sudah seminggu semenjak Lolyta memutuskan berpisah dengan Arga, selama itulah mereka sudah tidak berkomunikasi satu sama lain. Bahkan seluruh penjuru sekolah sekarang sudah tahu bahwa Pangeran Sekolah mereka sudah menjadi single kembali.

Banyak orang berspekulasi tentang berpisahnya Arga dan Lolyta. Ada yang mengatakan bahwa Arga yang sudah tidak mencintai Lolyta, atau sebaliknya, dan ada juga yang berspekulasi karena Arga akan berkuliah ke luar negeri.

"Jadi bener, Lol? Kak Arga mau kuliah di luar negeri?" Ucap Irene, teman sekelasnya yang sedaritadi kepo, dan mewakili pertanyaan dari seluruh siswi dikelasnya.

"Iya." Jawab Lolyta singkat.

"Trus kalian putus kenapa?" Tanya Irene lagi.

"Kepo deh lo semua, tanya aja sama cowonya, jangan ganggu temen gue, sana-sana hushhh." Usir Luna yang baru datang, membuat seluruh siswi menggerutu sebal dan pergi dari meja Lolyta.

"Itu kabar kalian putus, bohongan kan? Lo nggak ada cerita apa-apa." Ucap Luna sambil menaruh tas sekolahnya.

"Bener kok." Jawab Lolyta lagi, membuat Luna memberhentikan aktivitasnya dan langsung menoleh ke arah Lolyta.

"Jadi beneran? Anjir, gue ketinggalan. Kok bisa?" Tanya Luna penasaran, sedangkan yang ditanya hanya menoleh malas.

"Kak Arga mau kuliah ke Sydney, yaudah gue minta putus. Selesai." Ucap Lolyta malas menceritakan kesedihan yang sudah membuatnya menangis tiap malam selama seminggu ini, lihat saja kantung matanya yang semakin menghitam.

"Gue udah curiga sih, pas gue tanya mata lo sembap mulu tiap hari. Jawabnya begadang, jelas aja gue nggak percaya!" Seru Luna.

"Gue kira gosip Kak Arga mau keluar negeri itu hoax, ternyata beneran ya." Lanjut Luna lagi, mengingat apa yang dikatakan Reyner semingguan yang lalu.

"Jadi lo juga tau?" Tanya Lolyta sambil menatap sahabatnya tak percaya.

"Eits! Jangan salah paham dulu. Gue taunya dari Kak Reyner, itupun Kak Reyner masih antara benar dan tidak benar, karena cuma denger-denger dari anak kelasnya." Jelas Luna yang membuat Lolyta menghela nafasnya.

"Ternyata gue satu-satunya orang yang nggak tahu apa-apa." Gumam Lolyta yang masih bisa di dengar Luna.

"Lol, mungkin Kak Arga bingung mau bilang ke lo gimana. Bukan karena lo nggak penting dihidupnya, tapi susah pasti untuk menjelaskan kondisi yang dia alami. Disatu sisi dia nggak mau kehilangan lo, disisi lain dia harus menjalankan apa yang orang tuanya suruh." Nasihat Luna yang membuat Lolyta hanya tersenyum tipis.

"Gapapa, Lun. Udah capek juga gue nangisin hal yang sama, gue rasa pilihan gue udah tepat. Mending gue nangis-nangis sekarang, daripada di tengah jalan hubungan kita ada masalah yang buat gue nangis-nangis di akhir." Jelas Lolyta meyakinkan Luna bahwa dirinya sudah jauh lebih baik, daripada seminggu yang lalu.

"Lo mah! Nangis sendirian! Ajak gue dong, biar gue bisa jadi sandaran." Canda Luna yang dibalas pukulan ringan dari Lolyta.

"Alay lo." Ucap Lolyta geli dengan kelakuan Luna.

"Lo nggak bisa ngatain gue bucin, sekarang gue yang bisa ngatain lo bucin." Ejek Lolyta membuat Luna mendecak sebal.

"Diammmm!" Seru Luna yang membuat Lolyta tertawa, tawanya yang pertama kali, setelah seminggu sudah ia bersedih.

Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang