18. Nginap

1.4K 326 123
                                    

PRAANGG






Yujin dan chaewon kaget mendengar suara pecahan dari kamar sebelah. Dengan cepat yujin keluar terlebih dahulu diikuti oleh chaewon.

Yujin menekan tombol bel tidak sabaran, pikirannya sedang berfikir negatif takut kalau terjadi apa apa pada minju.

Tak lama pintu di buka oleh chaeyeon.

"Ada apa?" Tanya yujin tak sabaran.

"Ah itu, minju ga sengaja jatuhin gelas" kata chae mencoba sebiasa mungkin.

Yujin nyelonong masuk ke kamar begitu juga chaewon.

Yujin dan chaewon terdiam melihat minju yang lagi pegang serokan sampah beserta gagang sapu.

Yujin menaikkan alisnya menatap minju, minju juga balik menaikkan alisnya bingung.

"Lo gapapa minju?" Tanya chaewon mendekat.

"Oh gapapa kok" kata minju mencoba senyum.

Yujin bernafas lega tapi sedetik kemudia ia berbalik menatap chae.

"Mending malam ini lo pulang aja chae" kata yujin.

"Hah?" Kata chae bingung.

"Lo itu belum jadi suami minju, jadi lo jangan nginep disini"

"Lah, lo sendiri nginep di kamar chaewon" bela chae.

"Ngga, gue tidur disini malam ini"

Perkataan yujin cukup membuat ketiganya tercengang.

Mau ngelarang yujin tidur bareng minju tapi mereka jelas sudah menjadi saudara tiri.

"Tapi kan..." ucap chae.

"Minju itu kakak gue, gue adiknya jadi gue berhak ikut ngatur dengan siapa kakak gue tidur" kata yujin yang ngga salah, tapi ya gimana ya.

"Gimana kalau kita tanya minju aja" kata chae.

Minju melihat yujin, chae dan chaewon bergantian sebelum menjawab.

"I..iya, gapapa kalo yujin mau nginep disini" kata minju.

Yujin tersenyum puas ke arah chae.

"Okay, gue balik" Chae mengambil kunci mobilnya di dekat minju.

Terlihat tatapan tajam dari chae untuk minju. Minju cuma bisa nunduk takut.

.
.
.
.

Chaewon mengizinkan yujin tanpa perdebatan panjang untuk tidur di tempat minju malam ini.

Sekarang menyisakan yujin yang lagi nonton tv di sofa sedangkan minju terlihat sibuk mencari sesuatu di lemari kitchen set nya.

Minju merasakan kepala belakangnya terbentur benda keras yang ternyata dada yujin.

"Kenapa ngga minta tolong?" Ucap yujin yang posisinya mengulurkan satu tangan untuk mengambil kotak p3k yang di cari minju.

Minju membalikkan badan menghadap yujin sekaligus menunduk memainkan jari jemarinya sendiri.

Yujin memperhatikan jari minju yang ternyata terdapat bekas luka yang hampir sembuh.

Tanpa berlama yujin menarik tangan minju dan mendudukkannya di sofa.

"Biar gue aja" kata minju menahan yujin yang lagi membongkar kotak p3k.

"Lo kenapa?" Tanya yujin.

"A..apanya?"

"Kenapa bisa luka? Gue tau lo ga pernah seceroboh itu" kata yujin memegang tangan minju yang mempunyai bekas goresan di sepanjang samping jari jempolnya.

Minju cuma diam saat yujin mengobati sekaligus membalut luka minju.

Minju memperhatikan yujin yang lagi fokus tapi mata yujin menyiratkan kemarahan serta kekhawatiran yang mendalam.

Belum selesai yujin membalut lukanya, minju menarik paksa tangannya sendiri.

"Gue bisa obatin sendiri yujin" kata minju.

"Ck, lo bisa diem ga?!" Kata yujin kesal yang sebenarnya sangat khawatir sekarang.

Minju tak berkutik dan kembali memperhatikan guratan indah ciptaan Tuhan pada wajah yujin yang tampan dan tegas.

"Udah" kata yujin yang sempat mengelus jemari minju beberapa kali.

"Ma...makasih" jawab minju.

"Gausah canggung sama gue, gue kan adek lo" kata yujin memberikan senyum terbaik tapi palsu.

Minju melihat mata yujin beberapa saat lalu balas tersenyum.

"Iya adek hehe" kata minju mengacak pelan rambut yujin.

Yujin dan minju sama sama tertawa dan menghilangkan rasa canggung.

Benar kata yujin bahwa mereka sekarang hanyalah sebatas saudara tiri, tidak lebih.

"Yaudah, tidur gih" perintah yujin menyuruh minju masuk kamar.

"Hmm, kamar gue cuma 1" kata minju.

"Iya gapapa, gue tidur di sofa aja"

Minju mengangguk ragu lalu menuju ke kamarnya.

Sedangkan yujin membaringkan tubuh di sofa sambil mengubah ubah chanel tv.

Ia tampak bosan karna sulit tidur.

"Ngg, yujin" panggil minju yang berdiri di ambang pintu kamarnya.

Sontak yujin duduk dan melihat kakak tirinya tersebut.

"Kenapa?"

"Tidur di kamar gue aja" kata minju.

"Gausah, masa lo di sofa. Gue ga masalah kok"

"Hmm, maksud gue tidur sama gue di kamar gue" cicit minju tapi dapat di dengar jelas oleh yujin.

"Hah?!"































-------

Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang