33. Apart

1.3K 270 50
                                    

"Everything will be okay" kata chaewon pada yujin.

Chaewon mengelus bahu yujin dan meremasnya pelan mencoba menenangkan yujin.

Yujin menunduk mengepalkan tangan kerasa sampai kukunya memutih.

Chaewon pun memegan tangan yujin dan di elusnya lembut sampai kepalan tangan tersebut melonggar dan melemah.

"Kita bakal nemuin minju dan bian dalam keadaan selamat" kata chaewon.

Tubuh yujin serasa ambruk sampai menubruk chaewon dan membuat chaewon memeluknya erat. Mengelus punggung yujin dengan lembut.

"Setelah ini tolong perjuangin minju" kata chaewon.

Yujin mengangguk lemah dalam pelukan chaewon.

Tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Yang ia rasakan hanya bingung, marah, dan panik.

.
.
.
.

Setelah menunggu semalaman, tak ada info apapun tentang keberadaan chaeyeon minju dan bian.

Polisi datang ke rumah yujin untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Tak lama setelah itu seseorang yang yujin kenal datang ke kediamannya. Ya, sakura datang membawa anak perempuannya.

"Sa..sakura?" Kata yujin.

Sakura spontan menangis dan meminta maaf pada yujin berulang kali.

"Hei, lo ga salah. Kenapa harus minta maaf" sela yujin.

"Tapi gue ga bisa cegah chaeyeon dari dulu" ucap sakura di sela tangisnya.

"Bukan salah lo. Hmm, hai" kata yujin jongkok menyamakan tingginya dengan anak kecil tersebut.

Anak perempuan itu bersembunyi di balik kaki bundanya.

"Nama kamu siapa?" Tanya yujin.

"Vio, violet" bukan nonaye violeta.

"Hai vio" sapa yujin ramah.

Vio melihat hyewon yang baru turun dari lantai dua sontak langsung berlari dan minta di gendong oleh oknum hye.

Yujin melihat heran ke arah hyewon dan putri cantik sakura itu.

"Udah akrab ni?" Ledek yena yang ikut nimbrung.

"Kata bunda, om hyewon orang baik. Dan bisa lindungin aku sama bunda" kata vio khas suara anak kecil.

Yujin melihat sakura juga tersenyum ke arah hyewon dan anaknya.

Sepertinya sakura sedang mengagumi hyewon yang jauh lebih baik dari pada suami bejatnya.

Lalu yujin menyadari sakura yang sedari tadi memegang perutnya yang belum terlalu besar.

Iseng yujin pun bertanya, "vio udah punya adik?"

Via mengangguk semangat, "adik vio masih di dalam perut bunda" jawab vio bersemangat.

"Lo lagi hamil?" Tanya yujin pada sakura.

Sakura mengangguk.

"Berapa bulan?"

"Baru 3 bulan"

"3 bulan?!" Tanya yujin kaget.

Gimana ngga kaget kalau chaeyeon dan minju aja udah pacaran 2 tahun. Sedangkan sakura baru hamil 3 bulan yang berarti chaeyeon main dua dengan santainya.

Darah yujin kembali mendidih.

"Gue cabut dulu" kata yujin lalu bergegas keluar tanpa di cegah siapa pun.

.
.
.
.

Udah 2 jam yujin berkeliling kota dan mendatangi beberapa tempat yang sering minju datangi tapi pencariannya tidak menemui hasil.

Dengan pikiran buntu yujin tanpa sadar memberhentikan mobilnya di apartemen yang di tempati minju.

Akhirnya dengan langkah gontai yujin menuju lantai 25.

Di sepanjang jalan ia cuma memikirkan keselamatan minju dan bian.

Yujin kangen minju setelah beberapa lama tak berkomunikasi dengan baik karna pertengkaran mereka setelah melihat leher minju yang punya bekas memar.

Yujin merutuki dirinya yang tak peka dengan keadaan. Yang tak pernah mengkhawatirkan lebih jauh pada luka luka yang di alami kakak tirinya.

Yujin melihat pintu kamar minju sebelum masuk.

"Lo dimana kak" gumam yujin.

"Gue ga akan maafin siapapun yang buat lo luka walaupun satu garis"

"Kenapa juga lo mau pacaran sama phsyco kayak chaeyeon!" Kata yujin meninju pintu tersebut.

"Bian, kamu pasti jaga diri dan jaga kak minju kan?" Ucap yujin tersenyum pedih.

Yujin menghela nafas berat, mengusap wajahnya kasar.

"Lo ga boleh nyerah nyari minju dan bian" kata yujin menguatkan dirinya sendiri.

Setelah mengumpulkan semangatnya, yujin menekan password apart minju yang masih sama.

010903

KLIK

Pintu terbuka.

Yujin mendatangi apart ini untuk menenangkan diri dan mencoba memikirkan kemana chae akan membawa minju.

Barangkali di dalam yujin dapat menemukan clue kemana mereka pergi.

Perlahan yujin masuk lalu menutup pintu.

Dilihatnya sekeliling apart minju yang masih rapi dan wangi ruangan khas minju sedari SMA menyeruak masuk ke indra penciumannya.

Yujin menutup mata, menghirup dalam aroma seseorang yang ia rindukan.

Tapi ada yang aneh, kepala belakangnya terasa di hempas beda tumpul sampai perlahan kesadaran yujin menghilang.

BUGH!!

Seseorang memukul kepala belakang yujin dengan kayu balok.

"Mampus lo tuan muda"



















-------

Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang