10. Kamar Sebelah

1.5K 338 138
                                    

Yujin kepergok memeluk putri semata wayang dari papa Kim Jongin saat ini sehingga mereka berdua di sidang.

Yujin dan chaewon duduk di sofa dengan kepala menunduk sedangkan papa jongin mondar mandir di depannya sedang menahan marah.

"Jadi kamu ini siapa? Kenapa kok meluk meluk anak saya?!" Kata papa jongin.

"E..eh itu, gini om" kata yujin terbata.

"Ini itu ini itu, ngomong yang jelas!"

"Cuma temen pa" sela chaewon.

"Temen apa yang peluk pelukan gitu?!"

"I..itu om" gagap yujin.

"Di..dia tadi jatuh kesandung pintu terus nubruk aku" bohong chaewon.

Yujin langsung mengangguk cepat atas pernyataan chaewon.

Papanya natap keduanya dengan tajam.

"Iya om, benar!" Kata yujin.

"Siapa namamu?" Tanya papa Kim.

"Ahn Yujin om"

"Usia?"

"23 tahun"

"Perkerjaan?"

"Penulis buku"

"Hobi?"

"Hah?" Kaget yujin di tanya biodata lengkap.

"Apa tadi? Kamu penulis?"

"Iya om"

"Iya pa, dia novelis yang sering aku baca bukunya" kata chaewon.

"Oh ini penulis yang katamu omongannya manis itu?" Tanya papa jongin.

Yujin cuma ngangguk sambil senyum ternyata orang sesibuk CEO Kim mengenal dirinya sebagai penulis.

"Kamu, Ahn Yujin. Jangan macem macem sama anak semata wayang saya!" Ancam papa.

"I..iya om, ga akan"

"Inget jangan macem macem kalian! Papa mau ada urusan di kamar sebelah"

Papa jongin bangkit berdiri hendak pergi ke kamar sebelah.

Fyi, gedung apartment 27 lantai ini adalah kepunyaan papa Jongin yang berarti ahli warisnya adalah Chaewon.

"Ngapain ke sebelah pa?" Tanya chaewon.

"Ada yang mau beli kamar sebelah nak"

Tepat disebelah kamar chaewon, ada seseorang yang akan tinggal disana makan hari ini di adakan transaksi langsung dengan pemiliknya.

"Oh okay, ayo aku anter keluar pa" kata chaewon menggandeng papanya.

Papa jongin tampak tersenyum dan mengelus rambut chaewon dengan sayang lalu beberapa detik kemudian menatap yujin dengan tajam.

Yujin cuma bisa senyum kikuk takut di tampol.

.
.
.
.

"Hhhh, untung ga di geplak papamu" ucap yujin lega membanting dirinya di sofa.

"Ya kamu sih, main peluk peluk aja!" Kata chaewon memukul pelan bahu yujin.

"Papamu tau password kamar apart ini?" Tanya yujin.

"Hmm, ngga. Ga ada yang bisa keluar masuk kamarku" jawab chaewon.

"Kalo gitu ga ada yang liat dong kalo kita mainnya di dalam apart?" Goda yujin menarik dagu chaewon.

Yujin udah senyum ngegoda sedangkan chaewon menepis tangan yujin.

"Main apaan? Ga punya gundu maap" celetuk chaewon.

Yujin malah ketawa dan ngrangkul bahu chaewon.

Ia kembali narik dagu milik malaikat itu dan mendekatkan kepalanya untuk merasakan kembali bibir chaewon saat sadar bukan saat mabuk kaya kemarin.

DING DONG

Yujin dan chaewon terperanjat kaget yang otomatis mereka menjauh dengan jarak 2 meter.

Kaget kalo yang dateng papa chaewon lagi.

Sedetik kemudian hp chaewon berdering dan benar saja papanya menelpon dan menyuruhnya untuk datang ke kamar sebelah.

"Ikut ga ke sebelah?" Tanya chaewon.

"Yaudah yuk"

Mereka berdua jalan beriringan kesebelah, mumpung juga tetangga baru ya sekalian kenalan.

"Udah biasa ya kamu dateng juga pas penyerahan surat surat apart gini?" Tanya yujin.

"Ngga juga, tapi kebetulan di sebelah yaudah dateng aja" kata chaewon.

Yujin mengangguk paham.

Ia berfikir mungkin ia harus beli apart di dekat kamar chaewon biar ngga ribet harus pulang ke rumah.

Biar apa? Biar ga kangen katanya. Ya kangen sama sange emang beda tipis.

Kamar apart dengan nomor 807 terlihat terbuka lalu mereka masuk dengan memanggil papa jongin.

"Oh itu anak saya sepertinya" kata papa jongin pada pembeli apartnya itu.

"Chaewon sayang, sini" papa jongin memanggil putrinya.

"Iya pa"

Chaewon sudah berdiri di depan pembeli tersebut.

"Kenalin ini putri saya yang tinggal disebelah, semoga kalian bisa jadi tetangga yang rukun ya" kata papa jongin ramah.

Chaewon mengulurkan tangan menjabat tangannya.

"Kim Chaewon" ucap chaewon ramah.

Langkah kaki yujin terhenti, pandangannya terkunci pada sosok yang sudah lama tak ia lihat.

Sosok itu tak melihat kedatangan yujin yang sudah terpaku sejak di depan pintu.

"Halo, Kim Minjoo" sapanya dengan senyum.





























-----

Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang