1. Hujan

3K 385 106
                                    

You know how to appreciate a writers






6 tahun kemudian.



Tangan kokoh nan gagah memegang pena menggoreskan tiap tintanya di atas lembar putih terlihat sangat terlihat telaten.

Sebaris tulisan tercipta dari guratan pena tersebut menampilkan tulisan dengan warna hitam yang mana font tersebut natural tercipta dari sang penggoresnya.

Dia seorang pria muda dengan wajah tampan rupawan yang tampak sangat fokus menulis lalu berpindah tangan mengetik di papan keyboard laptop tipisnya.

Riuhnya suasana di kafe tak membuat dirinya kehilangan fokus, beruntung ia berada disudut kafe yang tak terlalu ramai.

Setelah merasa cukup ia menghela nafas lalu menoleh menatap keluar dari kaca besar pembatas kafe.

Ia menyesap americano panasnya dan memperhatikan setiap kendaraan bahkan pejalan kaki yang lewat.

Cuaca hari ini hujan dengan intensitas rendah, beberapa orang berlari tanpa payung dan beberapa lagi berjalan dibawah payungnya bahkan beberapa pasangan hanya menggunakan satu payung berdua.

Seseorang penyesap americano itu hanya melihat datar lalu kembali fokus pada laptopnya.

Dia Ahn Yujin, sang penyesap americano yang sekarang telah berusia 23 tahun.

Ahn Yujin perlahan tumbuh menjadi dewasa dan ia adalah penulis buku best seller sekarang.

Namanya perlahan meroket dengan karya yang ia terbitkan, buku penuh sajak dan kata romantis yang memikat para pembaca muda yang sedang merasa dicintai, dikasihi bahkan ditinggalkan.

Yujin menulis semenjak ia berusia 17 tahun dimana kala itu hubungannya kandas karna orang tua lalu kekasihnya, ah mantan kekasihnya yang sekaligus kakak tirinya meninggalkan ia tanpa alasan.

Sejak itu ia merasa terpukul dan kehilangan lalu menyampaikan segala kerisauan hatinya lewat menulis dan sekarang tulisannya yang membawa ia jauh lebih sukses.

Yujin kembali mengguratkan tinta penanya di atas kertas.

Hujan,
Dia datang tanpa diminta
Dia pergi tanpa berita
Bagiku, kaulah Hujan itu.

Begitulah sajak yang selalu lancar yujin tuangkan lewat tulisannya.

Kebanyakan orang berfikir seorang lelaki pandai bersajak pasti sosok yang manis dan romantis, tapi tidak dengan Ahn Yujin.

Yujin tumbuh menjadi seseorang pandai bersajak tapi dengan hati yang dingin bahkan beku.

Ia menutup rapat hatinya untuk wanita yang mengejarnya, ia bersikap acuh pada sekelilingnya bahkan kasar pada beberapa orang.

Apa yang orang lihat dari luar sosok yujin yang sangat manis dan romantis tapi keluarganya dan orang terdekatnya tau betapa yujin berubah 180° menjadi sosok yang kasar dan tak pandai besikap baik.

"Ehekm"

Yujin mendongakkan kepala merasa wanita yang bediri didepannya sedang bicara padanya.

"Kursi disini kosong?" Tanya wanita itu menatap kursi didepan yujin.

Wajah yujin masih datar melihat orang yang ia tak tau siapa sedang mengganggu ketentraman duduknya.

"M..mas?" Kata wanita asing tersebut.

"Kosong" jawab yujin singkat.

Wanita tersebut tersenyum lebar lalu menarik kursi didepan yujin.

"Maaf, saya tidak menyuruh anda untuk duduk satu meja dengan saya" kata tajam keluar begitu saja dari bibir yujin.

Wanita tersebut tampak tersenyum kaku tapi tetap memilih duduk, "kalau gitu saya ijin untuk disini ya hehe"

Yujin masih dengan wajah datar menatap tajam ke arah wanita asing yang tak ia kenal. Cukup banyak meja yang kosong lalu wanita itu malah mengganggu yujin.

Yujin menutup laptopnya lalu memasukkannya ke dalam tas beserta buku tulis miliknya.

"Ck, pengganggu" setelah berdecak jutek yujin segera meninggalkan lokasi.

Wanita yang duduk barusan cukup terkejut dengan tingkah tidak sopan dari penulis yang dikaguminya.

"Huh, sombong banget penulis baru!"

.
.
.
.

Yujin merentangkan tangan melonggarkan tulang tulang yang terasa kaku di salah satu taman dekat kafe tadi.

Hujan hanya turun rintik kecil membuat yujin tak memakai payung untuk melindungi kepalanya yang mempunyai otak sebagai aset terpenting sekarang.

Hujan perlahan berhenti, pelangi mulai muncul dengan warna mengaggumkannya.
Tapi percuma, hingga saat ini aku tak bisa mengagumi pelangi seperti aku mengagumimu.

Setiap apa yang yujin lihat dan rasakan selalu ia tuangkan dalam sebuah tulisan yang mana dapat memberi ia makan sehari harinya.

Saat sedang asik memandangi pelangi, suara langkah kaki mendekat di sisi kanan yujin hingga suatu suara berucap,

"Ada hujan ada pelangi, masih sendiri aja ni? Hehe"


















-------

Halo😂🤭

Ff kali ini agak serius dan dewasa🤭😂
bakal banyak nyelip kata puitis dari Yujin yang lagi jadi penulis wk

Mungkin beberapa bait kata puitis akan dikutip dari beberapa sumber atau asli dari penulis sendiri.

Enjoy🙏





Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang