35. Ambulance

1.5K 300 51
                                    

"ANJING LO LEE CHAEYEONNN!!!!" Teriak yujin.

Karna jarak mereka yang tidak terlalu jauh, yujin dapat menyeruduk chae sampai terjatuh.

BRAK

Kepala chae jatuh menghantam meja nakas kaca di dekatnya. Untuk beberapa saat tubuh chae tidak bergerak, kepala belakangnya mengeluarkan darah.

Yujin juga jatuh tergeletak di samping minju.

"Yujin" kata minju yang langsung buru buru melepaskan ikatan tangan adik tirinya.

Beruntung tangan minju terikat di depan tubuhnya sehingga ia bisa melepaskan ikatan tangan yujin.

Setelah ikatan tangan yujin terlepas, yujin buru buru melepaskan ikatan kakinya sendiri lalu ikatan tangan minju.

Minju dengan cepat memeluk yujin sangat erat sambil menangis.

"It's okay minju" ucap yujin mencium kepala minju mencoba menenangkannya.

"Maafin aku" gumam minju.

"Sstt" bisik yujin agar minju tidak menangis dan meminta maaf lagi.

"Bian dimana?" Tanya yujin.

Minju menggeleng kuat, matanya bergerak liar tanda panik.

Chaeyeon kembali bisa berdiri. Ia bangkit dengan bertumpu pada tongkat baseball.

Yujin juga ikut berdiri di depan minju, mencoba melindungi minju.

"Dimana bian?!" Bentak yujin.

"Dimana sakura?!" Balas chaeyeon membentak.

"Ga ada yang mau dekat sama psychopat kaya lo!!"

"Diem lo!" Chae mengayunkan tongkat tersebut ke arah kepala yujin.

Dengan sigap yujin menahan ayunan tongkat tersebut dengan tangannya. Ia rebut tongkat tersebut lalu di buangnya asal.

"Mati lo bangsatt!!" Yujin meninju pipi chae dengan tangan kosong.

BUGH

Yujin kembali melayangkan tinjunya tapi dapat di hentikan chae. Chae balas memukul tepat di rahang yujin.

Mereka balas balasan memukul wajah, perut atau apa saja yang terjangkau sampai pelipis dan sudut bibir mereka mengeluarkan darah segar.

Sedangkan minju berusaha mencari hp yujin yang di ambil chae di dalam kamar.

Chae berhasil mencengkram baju yujin dan mendorongnya ke jendela kaca besar.

Chae berhasil mengeluarkan setengah tubuh yujin. Sekarang cuma pinggang dan kaki yujin yang bisa menahan tubuhnya sendiri.

Sekilas yujin melihat kebawah. Kalau jatuh udah di pastikan ia meninggal dunia.

Yujin kembali menguatkan pertahanannya dengan mencengkram baju chae. Jika jatuh setidaknya mereka mati berdua.

"Lo bawa kemana sakura?!" Tanya chae marah.

"Lo serahin bian, gue bakal kasi tau dimana sakura" tawar yujin.

"Lo pikir gue gampang di tipu hah?!" Chae mendorong yujin lebih jauh lagi.

Yujin juga menarik kerah baju chaeyeon. Alhasil keseimbangan chae pun tak stabil membuat keduanya nyaris jatuh.

"Gue ga pernah punya niat ngebunuh orang, jangan sampai kesabaran gue abis bangsat!!" Geram yujin.

Chae malah mendengus tersenyum tanpa dosa.

Chaeyeon mendengar suara grasak grusuk dari dalam. Seketika ia teringat minju yang bebas bergerak.

Chae memukul bagian tulang hidung yujin sebanyak dua kali sampai pandangan yujin menghitam beberapa saat.

BUGH!

BUGH!

Saat yujin jatuh di lantai, chae buru buru menangkap minju kembali.

"Kim Minjoo!!" Teriak chae mendapati minju tengah memegang ponsel.

PLAK

Satu tamparan keras melesat di pipi mulus minju.

Dengan kasar chae menarik rambut minju dan ia seret keluar.

"Akh!!"

Minju cuma bisa nahan sakit dan megang tangan chae yang maksa menarik rambut panjangnya.

"Chaeyeon!" Yujin berjalan terhuyung menabrak tubuh chaeyeon.

"Lepasin minju!" Kata yujin dengan wajah babak belur.

Dengan tangan kiri masih memegang rambut minju. Chaeyeon melihat dari suduh matanya ada botol kaca di meja sebelah kanan.

Dengan cepat chae menyambar botol kaca tersebut dan memukul kepala yujin sampai botol itu pecah.

NGINGG

Pendengaran yujin berdenging, bagai slow motion tubuhnya perlahan ambruk di depan minju.

"Ahn Yujin!!" Kata minju histeris.

Dengan setengah sadar yujin masih menatap ke dalam mata minju penuh penyesalan.

Matanya menyiratkan maaf karna tak bisa menyelamatkan minju saat ini.

Minju brontak dari jambakan chae tapi tak terlepas.

Dengan keberaniannya, minju mengambil pecahan kaca dan menancapkannya di paha chaeyeon.

"AKH!"

Chae jatuh terduduk sambil memegangi pahanya.

Minju pun bringsut menaruh kepala yujin di pahanya.

"Yujin" kata minju menangis.

Yujin tersenyum tipis.

"Kim minjoo" ucap yujin lemah.

"Hm?"

"Kalau aku sel..lamat, will you marry me?" Ucap yujin.

Minju menghapus air matanya dengan tangan yang penuh darah dari kepala yujin lalu ia mengangguk.

"Iya, aku mau" katanya tak berhenti nangis.

BRAK

Suara pintu terbuka keras. Disana hyewon cs beserta polisi datang meringkus chaeyeon.

"Minjoo!" Panggil hyewon.

"Yujin!" Panggil yuri.

"Medis medis!" Teriak yena melihat keaadaan sekitar yang brantakan dan yujin yang berdarah.

Setelah melihat minju dan yujin sebentar, hyewon dengan brutal menarik chaeyeon dan memukulnya membabi buta.

BUGH!

"Buat kembaran gue yang lo siksa!"

BUGH!

"Buat yujin yang hampir lo bunuh!"

BUGH!

"Buat bian yang udah lo culik!"

Amarah hyewon tak terkendali sampai yena dan polisi memisahkan keduanya.

.
.
.
.

Di ambulance minju, yuri dan chaewon menemani yujin yang tak sadarkan diri.

Tiba tiba dari mesin pendeteksi jantung berbunyi nyaring dan menampilkan tanda lurus panjang.

PIIIIIIIPPPP

















------

Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang