34. Baseball

1.4K 274 89
                                    

Yujin mengkerutkan dahinya dan menggeleng pelan mencoba mengusir peningnya.

Setelah kesadarannya kembali, yujin dengan cepat menaikkan kepalanya. Ia ingat jelas kepalanya di pukul benda tajam oleh seseorang yang ia yakini chaeyeon.

Pergerakan yujin tertahan, ternyata ia sudah terduduk di kursi kayu dengan tubuh terikat.

"Bangsat! LEE CHAEYEON!!!" Teriak yujin marah.

Saat berteriak kepala yujin kembali merasakan sakit tapi amarahnya membuat ia tak merasa sakit.

"Gausah teriak teriak gitu dong" kata chae yang duduk di kepala sofa disisi kanan yujin.

"Lepasin gue!" Kata yujin.

Chae berjalan mendekati yujin sambil menyeret stik baseball.

Berulang kali yujin brontak mencoba melepaskan ikatan tangan dan kakinya tapi gagal.

"Lo mau apa anjing?!" Bentak yujin.

"Mau gue? Gue cuma mau liat lo dan keluarga lo menderita perlahan" kata chae tersenyum tanpa dosa.

"Gue udah bilang bawa semua harta bokap lo!"

"Harta aja ga cukup! Lo gatau gimana keluarga gue jatuh! Bokap gue sakit sakitan, gue terpaksa ninggalin istri dan anak gue buat nyelesaiin ini!"

"Ga gini cara nyelesaiinnya! Kita sahabatan dari SMA chae, lo bisa bicara baik baik sama gue. Ga perlu lo libatin minju dan bian kaya gini" kata yujin coba melembut.

Chae diam menunduk. Sedikit membenarkan perkataan yujin.

"Gue ga bakal perpanjang masalah ini kalau lo mau nyerahin minju dan bian dalam keaadan hidup" kata yujin.

Chae menyunggingkan senyum miringnya, "gue udah sejauh ini, percuma mundur. Kalo lo mau minju dan bian selamat, oke gue wujudin"

Chae perlahan maju dan menodongkan stik baseball di dada yujin.

"Dengan syarat.. lo yang mati" kata yujin tersenyum miring.

BUGH!!

Chae memukul dada yujin cukup keras.

"Akh!!" Ringis yujin kesakitan.

"Lo siap mati kan?!" Chae menjabak rambut yujin sampai mendongak.

BUGH!!

Kali ini pukulan mendarat di lengan yujin. Matanya menutup rapat menahan sakit yang mungkin saja mematahkan tangannya.

Dengan tenaga tersisa yujin menendang chae dengan kakinya yang masih terikat.

Chae jatuh terduduk, ia meludah ke kiri sambil tertawa kecil layaknya penjahat di film film.

"Ngelawan lo?! Mau mati hah?!!" Bentak chae siap mengayunkan stik baseballnya.

Yujin menutup matanya menunggu stik tersebut menghantamnya.

"Lee Chaeyeon!!"

Chae dan yujin terdiam.

Yujin mengenal betul suara dari balik tubuh chaeyeon.

"Kim Minjoo!" Kata yujin.

Minju berjalan gontai dengan tangan yang terikat.

"Gue mohon jangan pukul yujin" pinta minju yang merosot tak kuat menahan tubuhnya.

Dari sudut bibir minju mengeluarkan darah.

Chae berjalan mendeati minju.

"JANGAN!!" Teriak yujin mencoba menyuruh chae tidak mendekati minju.

Chae berjongkok menyamakan tinggi dengan minju. Ia jambak rambut panjang minju.

Terlihat mata minju yang sangat bengkak akibat menangis.

"PUKUL GUE! JANGAN SENTUH MINJOO, GUE MOHON!!"

Minju melirik yujin lalu melihat chae, kemudian menggeleng. Mencoba memberitahu untuk memukul yujin juga.

"Jangan sentuh? Minju ini calon istri gue" kata chae menyunggingkan senyum miring.

Minju balas rersenyum miring, "gue ga akan nikah sama lo!"

Yujin juga ikut tersenyum tipis melihat keberanian minju.

"Kalo lo ga nikah sama gue, lo juga ga akan nikah sama siapa pun" kata chae menarik kembali rambut minju.

"Udah gila lo bangsat!!" Teriak yujin.

"DIAM!!" teriak chae.

Yujin kembali berontak dari ikatan ikatan di tubuhnya.

"Kalo lo gamau diam, gue bunuh kakak lo ini!" Kata chae memegang kedua pipi minju dengan satu tangan.

"Akh!" Ringis minju karna bibirnya masih terluka.

Yujin pun diam tak berani bergerak lagi. Takut keselamatan minju terancam.

Chae perlahan berdiri dan kembali mendekati yujin, kembali menghantam tubuh yujin dengan stik baseball.

Chae sengaja tidak memukul kepala yujin agar di ujung nanti yujin masih sadar untuk melihat minju tersakiti.

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

"Chae, gue mohon berhentii!!" Teriak minju sambil menahan tangan chae.

Chae menghempaskan tubuh minju sampai minju jatuh terduduk.

Ntah sudah berapa tulang yang patah di tubuh yujin. Badannya sakit dan lemah tapi pandangannya masih jelas untuk melihat minju.

"Ahn Yujin, lihat gue baik baik" kata chae menaikkan dagu yujin menggunakan ujung stik.

Chae berdiri di sebelah minju, mengangkat stik ke samping kepalanya lalu mengayunkan stik tepat di belakang kepala minju lalu kembali menaikkan tongkat tersebut layaknya siap memukul bola.

"LEE CHAEYEON!!!"

Chae tersenyum puas ke arah yujin dan kembali mengayunkan tongkat baseball dengan kuat.

"ANJING LO LEE CHAEYEONNN!!!!"

















------

Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang