17. Weird

1.6K 338 91
                                    

Warning⚠️ : Peran chaeyeon disini mungkin agak sedikit antagonis, jadi mohon untuk kedewasaannya untuk tidak membenci chaeyeon secara nyata.






"Sebenernya gue udah deketin minju dari SMA. Dari lo macarin dia"



"Lee Chaeyeon!" Sergah minju.

Minju takut omongan chae membuat yujin semakin tak nyaman.

"Bukannya lo pacaran sama kakak kelas yang namanya sakura waktu SMA?" Ucap chaewon yang ikut kesal dengan ucapan chae tadi.

"I..iya gitulah" kata chae agak bingung.

Yujin lebih memilih acuh dan menyandarkan kepalanya di bahu chaewon.

Minju juga sesekali melirik yujin yang tampak nyaman dengan chaewon.

Tak lama mobil yang di kendarai chae masuk ke basement apart mereka.

Setelah mengucapkan terimakasih, chaewon dan yujin memilih jalan duluan diikuti chaemin di belakang.

Yujin merangkul leher chaewon sambil sesekali bercanda ringan yang efeknya membuat minju menatap punggung keduanya cemburu.

"Kenapa? cemburu?" Kata chaeyeon pelan pada minju.

Dari nada bicara chae terlihat ialah yang cemburu.

Minju menatap chae sebentar dengan wajah kesal lalu berjalan meninggalkan tunangannya itu.

Tapi dengan cepat chae mencengkram lengan minju dengan kuat membuat minju meringis.

"Aku ingetin kamu buat ga deket deket sama yujin lagi, ngerti?!" Geram chae menahan untuk tidak berteriak.

"Sa..sakit chae!" Minju berusaha melepaskan genggaman chae tapi percuma.

"Ngerti ga?!" Kali ini tangan chae agak menarik kasar lengan minju.

Minju mengangguk, ia hampir menangis menahan sakitnya genggaman chae.

Yujin dan chaewon merasa tidak ada langkah kaki yang mengikuti mereka membuat keduanya menoleh kebelakang.

"Heh, mau naik lift bareng ngga?!" Teriak yujin dengan jarak 10 meter.

Chae yang mendengar teriakan tersebut dengan cepat melepaskan cengkramannya dan beralih memegang tangan minju sambil tersenyum ke arah yujin.

"Iya, bareng. Ayo sayang hehe" ucap chae pura pura tak terjadi apa apa.

Yujin cuma natap keduanya acuh dan menunggu di dalam lift.

Saat lift berjalan hanya hening yang menyelimuti keempatnya sampai minju menarik nafas seperti habis menangis.

Sontak yujin menoleh pada minju yang berada dibelakangnya.

"Ah, minju emang lagi pilek. Ini tisunya yang hehe" kata chae sedikit canggung.

Tak sengaja minju balik menatap yujin sepersekian detik, yujin dapat melihat mata minju yang memerah seperti habis menangis. Tapi kapan?

Yujin balik melihat chae yang merangkul minju tampak membantu mengusap hidung minju dengan tisu.

Tak ada yang aneh, chae tak mungkin membuat minju menangis pikir yujin.

Yujin membuang nafas pelan dan kembali berdiri menatap pintu lift.

.
.
.
.

Kedua pasangan bertetangga itu masuk ke apart masing masing setelah berpamitan.

Yujin dan chaewon bergantian mandi dan berganti pakaian.

Saat baru saja yujin keluar kamar ia mencari chaewon di setiap sudut apart tapi tak menemukannya sampai ia melihat pintu balkon yang terbuka.

Chaewon menikmati malam dengan coklat panas sambil berdiri di tepian balkon.

"Why? Anything wrong babe?" Kata yujin memeluk chaewon dari belakang.

Awalnya chaewon kaget tapi setelah menyadari yang memeluknya itu yujin, ia menyandarkan kepala belakangnya di bahu yujin.

Chaewon menutup mata sambil menggeleng menjawab pertanyaan yujin tadi.

"Terus kenapa diluar? Udah malem" ucap yujin.

"Kamu tadi liat minju kaya abis nangis?" Kata chaewon tiba tiba.

"Ngga, itu dia pilek. Orang dari tadi kita bareng mereka ga ngapa ngapain kan" kata yujin positif thinking.

"Hmm, I think there's something weird" kata chaewon.

"It's okay, don't think about it" kata yujin mencium pipi chaewon.

"Do you think chaeyon do something bad to minju?"

"Ofcourse not, aku kenal chae dari SMA dan dia baik kok sayang" jelas yujin.

Chaewon berbalik badan ke arah yujin dan melingkarkan tangannya di leher sang pacar.

"I hope so" kata chaewon memberikan senyum manisnya.

Yujin mendekatkan wajahnya sampai kening mereka bersentuhan.

"Thank you for to be mine" bisik yujin.

Chaewon mengusap rambut belakang yujin dan hanya tersenyum.

Biarkan saja yujin terus berucap manis padahal setengah hatinya masih berada di minju.

Terdengar samar bunyi grasak grusuk di apart sebelah yang mana tengah di tempati minju, tapi yujin dan chaewon menghiraukan itu.

Yujin menatap dalam ke mata chaewon, suasana sangat pas untuk berciuman sekali lagi.

Baru saja yujin mengangkat dagu chaewon tapi mereka kaget mendengar sesuatu yang pecah.

PRAANGG



























------



Family Become FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang