06 : Ada yang Tak Bisa Dicinta
Seperti kata hukum alam, yang mencintai terlalu dalam pasti seseorang yang mencintai dalam kata sendiri. Perih? Pasti.
- Haikal Adhyasta -
Dua bulan berlalu, banyak komponen kehidupan Jingga yang berubah. Haikal masih tetap menjadi abang yang baik, perhatian, menggemaskan, dan tetap pada pendiriannya untuk receh. Namun Jingga menyukai kerecehan Haikal itu.
Andra tetaplah Andra yang kalem, namun ada sedikit kemajuan dalam hubungannya dengan Jingga. Andra kadang memberikan gombalan dalam bentuk kalem khas miliknya.
Untuk Jingga sendiri, sepertinya hidupnya tetap sama saja. Pergi ke sekolah dengan malas lalu pulang ke rumah dengan bahagia. Selain itu sepertinya tak ada, kecuali berpacaran dengan Andra dan menjadi adik yang baik untuk Haikal.
Mereka tak tahu, ada tangis yang menantinya di sana. Kerapuhan yang mereka terus sembunyikan akan mereka tampilkan dengan seluruh keruntuhan. Mereka akan luruh hanya dalam satu fakta hasil dari permainan takdir yang nyata.
Tangis dan luka.
*
Dirga dan Davin berjalan dengan santainya, sesekali mereka menebarkan pesona kepada adik kelas mereka. Namun yang namanya setan dan iblis tak akan pernah berubah, mereka memiliki kepentingan membuat seseorang kesal karena ulahnya.
Melihat mangsa empuk, Dirga dan Davin langsung saja mendekati saja mangsanya. Sepertinya mangsa mereka kali ini adalah orang alim yang akan memberikan mereka tantangan lebih.
Terlihat di sana Dina yang memakai kerudung syari sembari berjalan dengan santainya. Menganggu orang sebentar tidak akan mendapat dosa besar kan?
"DINA ITU ULAR!" teriak Dirga
"Astagfirullah hal adzim! AAAAAAAAAA, MANA ULARNYA MANA? INNALILLAHI WA INNA ILLAHI ROJIUN! ASTAGA IBLIS LU!"
"ASTAGA KEBAKARAAAAN!" teriak Davin menambahkan kejailan mereka.
"YA ALLAH! KEBAKARAAAAAAAN! YA AKHWAT WA UKHTI! KEBAKARAN, YA AYYUHA! CEPETAAAAAN KELUAR, ihhh Davin mah setan!"
Melihat itu Davin dan Dirga langsung tertawa terbahak-bahak. Hal itu tak lupa menjadi sorotan adik kelas mereka, mengingat double D itu merupakan salah satu most wanted sekolah.
Menyadari dirinya menjadi umpan Davin dan Dirga, Dina dengan beraninya mencubit maut perut mereka. Davin dan Dirga mengaduh lalu mengusap-ngusap perutnya, tak elak Dirga malah dengan sengaja memasukan tangannya ke dalam kemejanya, memamerkan tubuh kotak-kotaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga
Teen FictionTentang kita yang tak pernah disangka. Mengalir, kata mereka begitu saja. Desir perih mencintai, hingga berjarak lalu patah di ujung yang sama. Awal kisah ini tak terduga. Bahkan sosok gadis cantik bernama Jingga sendiri tak menduganya. Ia jatuh cin...