Bagian 07

1K 84 241
                                    

07 : Friendzone or Friendshit?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07 : Friendzone or Friendshit?

Perkara membalikan takdir itu perkara mudah bagi Tuhan. Sekarang kamu bahagia, kamu akan menyesal sesudahnya.

- Andra Nagara -

ANDRA menahan tangisnya. Ia meringis ketika rasa sakit itu ia tahan dengan gigitan bibir. Perih. Kenyataan tentang masa lalunya yang kelam kembali menghantamnya dalam-dalam.

Dhara, pergi!

Kamu anak baik ya Ndra

Dhara awaaaas!

Lepasin aku Ra, lepasin.

Gak usah mikirin aku Ra.

Suara-suara itu menggema di indra pendengaran Andra. Peluh basah menghinggapinya, Andra belum siap untuk ini. Tak akan pernah siap bahkan.

Itu janji aku, buat lindungin kamu, D一

Andra terbangun dari tidurnya. Ia mengatur napasnya yang sepertinya tersedak di tenggorokan. Kenangan kelam itu kembali lagi menghampirinya dengan sungguh berani. Andra ingin lari dari semua ketakutan dan kenyataan ini, tetapi sepertinya tak ada jalan baginya untuk berlari.

Untuk sekadar berjalan pun Andra menyerah, nyatanya takdir dengan mudah menjadikan ia sebagai mangsa permainan waktu. Nelangsa, ia malah berputar dalam poros waktu masa lalu.

Hidup Andra adalah masa depan, namun akhirnya ia tentu selalu terjerat yang namanya masa lalu. Percaya atau tidak, mimpi itu bukan sekadar bunga tidur, namun sebagai pengingat bahwa ia harus menuntaskan janjinya.

Ia pernah mengikrarkan janji cacat pada seseorang yang terakhir kali ia temukan dengan wajah pucat. Tetapi sayangnya, untaian janji itu terus berakhir cacat, karena ia belum memiliki keberanian menuntaskan janji itu.

Entah bagaimana ia harus menuntaskan.

Yang pasti, janji itu harus dituntaskan, bahkan dengan cara menyakiti.

*

Pemandangan halaman sekolah pagi ini adalah pemandangan yang berbeda daripada biasanya. Dua orang yang biasanya terlihat saling melemparkan hunusan melalui tatapan, kini bahkan tertawa dengan riangnya.

Andra dan Haikal. Siapa lagi jika bukan kedua orang dengan tampang yang di atas rata-rata. Mengingat kejadian dua bulan yang lalu dimana mereka saling memberikan tatapan sebeku es kini malah saling melemparkan candaan dan tawaan.

JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang