Lando

6.7K 575 28
                                    

Sedangkan pria dihadapannya hanya tertawa remeh.

Dia menatap rendah pada Freya, tatapan yang bisa membuat seseorang terluka.

Untuk kedua kalinya Freya merasa dikecewakan oleh orang yang sangat dipercayainya.

.
.
.

Freya Pov

Dia bukan Lando yang ku kenal. Dan aku yakin akan hal itu.

Tapi .....

Tentu penciuman ku masih berfungsi dengan baik. Dan dia memang benar Lando.

"Aku tidak berkhianat pada siapapun Sia , keanggotaan ku hanya sebuah hasil dari paksaan belaka"

Terkejut ? Tentu saja.

Jika dipikir ulang aku bahkan tidak mengenal Lando sama sekali.

Kami hidup dalam satu atap selama setahun tapi aku tidak benar-benar mengenalnya.

Tentang asosiasi pun , aku hanyalah orang luar yang bergabung karena Lando yang mengabdikan dirinya, tidak pernah tau alasan apa yang membuat Lando bertahan dalam organisasi tersebut.

Aku mempercayainya tanpa alasan.

"Ikutlah bersamaku , dan aku akan menunjukkan apa yang benar dan salah. Aku akan memperlihatkan mu kegelapan dan cahaya yang sesungguhnya."

Lando mengulurkan tangannya padaku. Sedang yang kulakukan hanya menatapnya bimbang.

"Kebenaran yang ku yakini adalah aku harus tetap bersama kawanan ku " tegasku , membuatnya menarik uluran tangan yang ia berikan.

Dia tersenyum padaku. Senyum yang menyiratkan sebuah kepedihan. Melihatnya mengingatkanku pada diriku sendiri.

"Apa yang membuatmu harus tetap tinggal ? Mereka sudah membuang mu , mereka tidak menginginkan keberadaan mu Sia "

"Apa kau sudah lupa , mereka semua membiarkan ayahmu dieksekusi. Tidak satupun dari mereka mencoba membantumu. Mereka yang ingin kau lindungi hanyalah kumpulan penonton."

" Dimana kawanan yang kau pertahankan saat kau merasakan hancur ? Mereka tidak melakukan apapun untuk membuatmu lebih baik"

"Hanya aku yang memberikan uluran tangan padamu. Kau akan hidup lebih baik saat bersamaku."

"Hanya aku satu-satunya yang mengerti apa yang kau butuhkan "

Hatiku bergetar.

Pikiranku kembali membuka luka lama.

Ingatan yang sudah ku kunci selama beberapa hari terakhir memaksa untuk berputar.

Bahkan aku bisa mendengar suara tangis ku sendiri.

"Luna " Sora meremas bahuku , dia memastikan ku untuk tetap sadar. Aku melihat sorot keraguan di matanya.

"Jika kau masih bertahan ditempat yang sama , kau hanya akan kembali terluka "

"Tutup mulutmu !"

Aku menoleh ke sumber suara , disana Ethan tampak sangat marah.

Nafasnya tidak teratur. Kilatan warna emas pada iris matanya menunjukkan Karl siap mengambil alih.

Tapi entah untuk alasan apa Ethan masih menguasai human body nya.

Dia melihatku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.

"Hahaha....apa aku menutup mulut dan kebenaran akan tertutup juga ? Aku tidak mengatakan sesuatu yang salah"

Ethan mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras.

Dark+ LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang