* Epilog :they're trouble makers*

4K 324 23
                                    


Freya POV.

Aku meringis mendapati Ethan terlihat sangat lelah. Tentu saja aku menyadari sebagian besar rasa lelahnya disebabkan oleh ku.

Hu~h , nak kalian benar-benar membuat Daddy kalian kerepotan berkali-kali.

Aku mengelus perut buncit yang lebih dari kehamilan normal. Aku membawa 2 nyawa di dalam perutku. Bahagia ? Tentu saja sangat.

Tapi bulan-bulan pertama sangat menyiksaku juga. Hampir tidak ada makanan yang bisa ku konsumsi.

Setiap kali aku menelan sesuatu seolah memancing gejolak didalam perut untuk segera dikeluarkan.

Bahkan aku harus sering ditempat tidur dan menggunakan infus sebagai sumber nutrisi. Hal itu juga membuat Ethan sangat tertekan. Seolah aku adalah benda paling rapuh dia  memperlakukan ku terlalu hati-hati.

Untung saja Ethan selalu mendampingi ku disaat sulit itu.

Membawa semua pekerjaan di dalam bilik kami agar dia tetap bisa mengawasi ku jika aku membutuhkan sesuatu.

Kadang Ethan harus mengelus perutku semalaman tanpa tidur agar aku bisa tidur. Tapi tak jarang juga aku harus mengusirnya keluar dari pack house karena aroma Ethan tiba-tiba membuatku sangat membencinya.

Meski Ethan menatapku dengan tampang korban saat aku mengusirnya, sebenarnya aku juga tidak tega. Tapi mau bagaimana lagi, aroma yang biasanya menjadi favorit ku bisa menjadi sesuatu yang sangat menggangu.

Sedangkan minggu ini Diamond Pack sedikit mengalami krisis karena konflik di perbatasan dengan para vampir.

Salah satu Pack dibawah Diamond Pack bersitegang dengan salah satu bangsawan Vampir. Seharusnya itu tidak harus ditangani langsung oleh Ethan hanya saja situasi di sana cukup panas hingga mengorbankan 4 anggota asosiasi Hunter.

Mengharuskan Ethan mengunjungi asosia untuk melakukan pertemuan.

Awalnya Ethan enggan meninggalkan ku , tapi aku meyakinkannya aku baik-baik saja. Setidaknya Qisha bisa sangat diandalkan.

Dua hari semalam Ethan sudah kembali, bisa kubayangkan betapa terburu-buru dia untuk segera menyelesaikan masalah.

Aku menghampirinya, selelah itu Ethan sampai dia tidak melakukan respon saat aku mendekat.

Ethan yang menyender pada punggung kursi langsung menarik dan meletakkan wajah lelah dibahuku.

Kedua lengannya memeluk ku dengan hati-hati dari samping.

"Apa mereka menggertak mu lagi ?" Tanyanya dengan suara rendah dan serak. Merasa tertekan aku membelai rahang tegasnya.

"Mereka cukup patuh setelah Qisha memarahinya...... masuklah ke kamar dan istirahat" ucapku tanpa menghentikan aktivitas karena Ethan terlihat menyukainya.

"Hmm ... biarkan begini sebentar saja"Ethan semakin merengkuhku.

"Jadi kedua bocah nakal ini lebih patuh pada kakaknya ?" Ethan masih melanjutkan. Meski terdengar sarkastik  dalam kata tapi perbuatannya berbanding terbalik.

Tangannya membuatku merasa sangat nyaman saat Ethan  mengelus perutku.

"Jadi biarkan bocah itu mengasuh mereka nanti setelah mereka keluar agar tidak menjadi pengganggu diantara kita" hembusan nafas hangat ini membuat telingaku pasti memerah.

Meski kami selalu melakukan skin ship bukan berarti aku tidak merasa berdebar.

Tunggu.

Aku menatap Ethan datar.

Dark+ LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang