[T] Hidra

1.3K 321 318
                                    

Pokoknya aku pengen diramein^_^ akutuh maksa karena kalian juga suka maksa aku buat cepat update wkwk. Intinya, mari kita simbiosis mutualisme alias saling menguntungkan <3

Sayang kalian! :*

"Zuy lo gapapa?!"

Kala itu, ketika puting beliung menghantam Atlantis, membuat tebing-tebing berjatuhan menghujam tanah, Chou Tzuyu yang merasa energinya sudah terkulai habis hanya bisa berdiam pasrah dengan tetesan darah mengalir dari pangkal leher. Gadis itu mengeluh lemah, sudah memejamkan mata dan bersiap menghadapi ajal sebelum sebuah uluran tangan menggantung didepan wajahnya. Kontan gadis cantik itu menoleh, mendapati Mark dengan wajah paniknya yang langsung mengangkat tubuh Tzuyu ke pangkuan.

Muda-mudi itu semula berniat melarikan diri ke hutan, sialnya kini akses tertutup oleh pepohonan yang tumbang dan lagi ular raksasa itu masih mengamuk-ngamuk disana. Mark mengajak Tzuyu untuk sementara bersembunyi di salah satu pintu istana, walau sepanjang jalan pria itu tak henti-hentinya berteriak ketika melihat salah satu temannya berlarian disekitar, tapi nihil gemuruh yang terlalu kencang membuat bias suara Mark teredam tak terdengar.

"JIHOON!!!" Mark berteriak frustasi, dia hendak membantu Jihoon yang terjatuh karena dahan-dahan pohon ditanah, tapi sekali lagi Mark punya Tzuyu yang harus dia jaga, tak mungkin dia meninggalkan Tzuyu begitu saja!

Bola mata Mark kembali mengerling cemas.

"Yeri? YERI!!!!" gadis cantik itu tengah kesusahan melarikan diri dari serangan siluman ular itu walau pada akhirnya dia berhasil menghilang diantara rimbunnya pepohonan hutan.

"Tzuy ayo kita ke hut---"

Sret.

Sialan.

Pergerakan Mark terhenti, wajahnya langsung menegang manakala perih terasa dilehernya.

Pelan-pelan Mark melihat seseorang disampingnya yang sudah menodongkan pedang, ah bukan! Bahkan pedang itu sudah sedikit menusuk lehernya, Mark benar-benar membeku di tempat. Lututnya melemas, bergerak sedikit saja pedang itu akan langsung menghunus lehernya.

"Mau lari kemana?" pria berjubah hitam itu tersenyum sarkas, membuat atensi mark langsung tertuju pada punggung tangannya, dimana ada simbol merah dan ular disana.

Mark terhenyak, tubuhnya menegang dengan mata mengerjap.

Kepala pemuda itu bergerak kekanan dan kiri merasa cemas. Mark yang masih terpejam itu terus menerima sekelibatan memori rancu yang berganti-ganti seperi potongan puzzle yang mesti dia susun.

Kini memori pria itu tiba-tiba dialihkan pada pekarangan rumahnya, dia melihat Ayahnya yang tengah mencuci mobil dan ibu yang menyiram tanaman. Mark juga melihat sosok asing disana, seseorang yang tengah membantu ayahnya.

"Mark udah pulang? Sana ganti baju dulu!"

"Iya bu!"

Mark melotot kecil, dia melihat dirinya sendiri yang tengah mengenakan seragam SMP. Dia rasa ini adalah memori 3 tahun yang lalu!

ATLANTIS : Rise Of The DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang