[Rho] Lembah dosa

1.8K 404 208
                                    

Final. 2500 words

Selamat membaca <3

...

"Chou Tzuyu"

Gadis itu enggan menoleh.

"Tzuy"

Satu detik.

Dua detik.

Tzuyu akhirnya melirik Yeri datar, walau kemudian kembali berpaling, menjauh dari pandangan tanpa senyuman.

Gadis itu terhenyak, dua jam dia lewati hanya untuk duduk dan melamun panjang. Ada duka mengerak dalam matanya, hingga kaki yang menopang tubuh berderak menahan rasa sakit yang menyesakkan.

Rasanya sesak. Terlebih saat Irene menjelaskan alasan Arin musnah. Gadis itu melakukannya untuk Tzuyu... Untuk menyelamatkan dia?

Ck! Kenapa dia begitu baik sih?! Kenapa dia tidak egois saja sekali-kali?! Lagipula Tzuyu ini siapa? Dia tak se-berarti itu di hidup arin!

Sialan.

Tzuyu memang selamat, tetapi alasan dibalik keselamatannya sangat menyakitkan. Dadanya benar-benar sesak saat ini.

Lalu tiba-tiba Tzuyu merasa seseorang mengalungkan tangannya dipundak dia, yang tak lain adalah Chaeyoung. Tzuyu juga menoleh ketika Yeri menyandarkan kepalanya dipundak dia sembari memeluknya dari samping. Kemudian Yuqi duduk di sisinya yang lain, membuat Tzuyu berada ditengah-tengah dan terakhir Mark, Lucas, juga Jihoon tersenyum sembari berjongkok didepannya.

Tzuyu kebingungan. "K-kalian kenapa?"

"Jangan sedih terus ya Tzuy, kan masih ada kita." Ucap Mark saat itu membuat hatinya langsung menghangat.

Yeri menggenggam tangan Tzuyu dan mendekapnya erat, "mungkin gue gak sebaik Arin. Gue juga gak terlalu deket sama lo. Tapi mulai saat ini bahkan ketika kita berhasil keluar dari Atlantis, lo boleh anggap gue saudara sendiri."

Bola mata Tzuyu berkaca-kaca.

"Gue deket sama Arin disini, gue juga kehilangan dia disini."

Lucas menepuk-nepuk lutut Tzuyu pelan. "Lo gak akan kehilangan gue, ataupun salah satu dari kita lagi mulai sekarang"

Jihoon mengangguk-angguk.

"Janji ya saling ngelindungin satu sama lain?" Chaeyoung langsung menimpali.

Yuqi tertawa kecil. "Janji?" katanya sembari mengacungkan jari kelingking gemas.

"JANJI!!!" Mereka berteriak kompak.

Sesederhana itu, Tzuyu akhirnya tertawa lagi.

"Yeri"

Tak dipungkiri, Seruan Irene membuat seluruh remaja itu menoleh. Suasana hangat yang mereka bangun perlahan hancur begitu saja ketika melihat wanita cantik itu membawa banyak tombak dan menyimpannya didepan mereka.

Pemuda-pemudi itu sontak menelan ludah.

"Maaf, aku tak bermaksud merusak momen kalian, tetapi waktu kita tak banyak." ujar Irene merasa bersalah.

ATLANTIS : Rise Of The DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang