[Eta] Sebuah misteri.

2.8K 500 160
                                    

Hei? Masih pada bangun?

...

Tzuyu menarik nafas berkali-kali dengan cepat. Gadis itu terengah, layaknya ikon koi yang diangkat ke daratan. Kini paru-parunya bekerja cepat meraup oksigen sebanyak mungkin untuk menolong dadanya yang sesak. Tzuyu mengusap dadanya, ia memenangkan diri berharap sesuatu yang buruk itu segera usai.

"Jihoon.." gadis itu bergumam manakala ekor matanya melirik pria yang masih terbaring memejamkan mata disampingnya.

Tzuyu memutuskan berselonjor kaki, tubuhnya masih sangat lemas bila harus dipaksakan berdiri. Disana, dua tubuh lain sama-sama terbaring, Tzuyu beringsut kecil lalu menghela nafas lega manakala tanda-tanda kehidupan masih melingkup tubuh Arin dan Yeri. Gadis itu sudah ketakutan sendiri dari tadi.

"Tzuyu?" Tanpa ia sadar Jihoon sudah membuka mata, kontan Tzuyu berbalik dan mengangguk kecil. Walau kini tubuhnya beringsut menjauh, merasa ketakutan dan canggung berhadapan dengan Jihoon.

"K-kenapa?" Jihoon memasang tampang bingung.

"Lo..." Tzuyu menggigit bibir bawahnya ragu, "Lo kenapa bisa diikat didasar laut?"

Pria itu tersentak kecil. "Gue? Oh iya? Kok bisa?"

"Hah?" Tzuyu balik melongo.

"Tunggu tunggu!" Jihoon memijat dahi, "seingat gue, gue memang sempet sadar dan itu dilingkup air, gue liat wajah Lo dan gue hanya berusaha selamat lalu sekarang bangun disini"

Tzuyu masih ragu, ia kemudian menunjuk benda panjang dengan ujung seperti garpu taman yang Jihoon bawa. "Terus itu apa?"

"Ini?" Jihoon mengerenyit tanpa sadar, "lah ini apa?!"

Sumpah, otak Tzuyu rasanya tercerai berai.

"Uhuk-uhuk!"

Keduanya kompak berbalik, memandang Arin yang kini terbatuk-batuk dan mulai mengumpulkan kesadaran. Tak lama Yeri ikut siuman, lalu refleks tersentak ketika wajah Jihoon dan Tzuyu melihatnya dengan jarak dekat.

"Gue mati?" Pertanyaan itu tercelos polos dari mulut Yeri yang kemudian gadis itu bangkit dengan panik, "AW!" Ia langsung meringis ketika bahu atasnya berdenyut nyeri.

"Gue di syurga?!"

Hening. 3 orang itu melongo kompak.

Yeri berdecih malas, ia merutuki kebodohannya sendiri  lalu terduduk kembali dengan pundak ikut menurun. Choi Tzuyu mengusap punggungnya pelan yang kemudian gadis itu bergumam,

"Kayanya kita masih terjebak, cuman tubuh kita aja yang terseret ke pantai. Sisanya masih sama, gue gak tahu ini dimana"

Arin mengangguk lemas, ia sudah menduga hal ini.

"Jihoon yang udah nyelamatin kita" ujar Tzuyu lagi.

"Hah? Gue?!" Sang pemilik nama langsung tersentak.

"Ini gimana maksudnya?" Tanya Yeri kebingungan.

Tzuyu memasang ekspresi yakin. "Jihoon yang udah bikin gelombang di air sampe akhirnya kita terlempar ke daratan! Gue lihat sendiri serius!"

ATLANTIS : Rise Of The DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang