[T] Dark History

1.1K 265 582
                                    

Mungkin Atlantis akan segera tamat.

Tetap beri aku support dengan vote dan comment kalian ya <3

>>>>

"Putera Mahkota telah lahir!"

Kabar bahagia sontak menggema diseluruh penjuru Atlantis. Kehadiran si buah hati yang dinanti-nanti untuk meneruskan benang merah tali kekuasaan Atlantis telah datang, seorang bayi laki-laki yang tampan.

Upacara perayaan digelar besar-besaran. Atlantis tengah menyambut tahun terbaiknya kala itu. Sang kakak juga melahirkan buah hatinya yang berjenis kelamin perempuan. Lengkaplah sepasang pangeran dan puteri dinegeri tersebut.

Walau jelas ada yang berbeda.

Si kakak tertua yang tak terima penobatan ratu Atlantis jatuh pada adik bungsu pergi dari istana, berkelana tanpa ada yang tahu kemana rimbanya.

Bertahun-tahun hilang mampu menutup akal sehat si puteri sulung. Mengatasnamakan dendam, dia menggadaikan tubuhnya pada iblis, bersekutu untuk melakukan penyerangan pada negerinya sendiri.

Pada malam itu, malam dimana pembantaian antar saudara terjadi. Malam dimana awal dari kegelapan panjang yang melingkup Atlantis. Lily beserta ratusan pasukannya datang, siap mengibarkan bendera perang.

Lily melemahkan pemerintahan lebih dahulu dengan membantai ribuan warga Atlantis. Mayat dimana-mana. Tubuh tanpa kepala itu digantung didahan pohon dengan darah yang membanjiri sekitar, mengalir deras bagaiakan sungai. Pemandangan mengerikan itu terlihat disepanjang jalan, Lily menutup pintu keluar dengan strategi keji. 

Kabar buruk sampai ditelinga sang penguasa. Yoona dilanda ketakutan hebat. Doa-doanya selama ini menjadi Boomerang untuk dirinya. Kakak tertuanya kembali, tapi bukan untuk menerima, melainkan membunuh seluruh anggota istana.

"Bawa anakku Rowena, bawa dia pergi dan besarkan dia menjadi pemuda yang perkasa" Yoona menangis tersedu, dikecup dahi sang buah hati yang masih terlelap diranjang. Saat itu usianya meninjak 7 tahun.

Rowena merapatkan bibir.

Sang juru masak serta merta tertegun, "anda juga harus pergi ratu"

"Tidak. Tempatku disini, aku harus bertanggung jawab terhadap istana dan seluruh nyawa yang hidup didalamnya."

Anak laki-laki itu menggeliat meski masih terlelap. Yoona menelan ludah pahit, tenggorokannya mendadak terasa sakit.

Tak ada yang bisa meragukan kasih sayang seorang ibu, bahkan dalam marabahaya sekalipun keselamatan sang putera tetap jadi prioritas utama.

Wanita cantik itu mengusap kepala sang putera lembut, mulutnya bergerak cepat seperti tengah membaca suatu mantera. "Dia akan lupa padaku Rowena, tolong besarkan dia seperti anakmu sendiri"

Rowena ternganga. Tak percaya Yoona akan melakukan pengorbanan se besar ini. "Ratu kau berlebihan--"

Seorang pria dewasa datang. Gagah dengan tubuh proposionalnya dan mahkota di kepala.

Dialah Raja Atlantis.

Langkah pria itu tergesa, ada kekhawatiran yang terpancar dinetra gelapnya. Tombak yang sudah bertengger dipinggang menjadi bukti bahwa peperangan tak dapat dielakkan.

ATLANTIS : Rise Of The DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang