SUDAH TERBIT. TERSEDIA DI INSTAGRAM @SA_PUBLISHER UNTUK PEMESANAN
🏆1#fiksi remaja 2020 september
2 #fiksi remaja 2021 Januari
1 #acak 2021 Januari
5 #non-fiksi 2021 februari
3 #laga 2021 februari
16 #fiksi ilmiah 2021 april
26 #puisi 2021 april
99...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Katanya ketulusan seorang teman itu sangat berarti, tapi kenapa lo pergi kalau lo udah tulus sama gue"
❄
Perdebatan terjadi antara Ianna dan Mr. Alwi. Pria itu meremehkan Ianna, gadis itu masih kecil dan tidak pantas mengatur ataupun mengurus perusahaan sebesar ini. Ianna tidak pantas menjadi pemimpin perusahaan ini, katanya.
Ianna yang merasa diremehkan tidak terima. Ianna sudah mengatakan bahwa ia akan dengan mudahnya menghancurkan perusahaan Alwiansyah sekarang juga. Ah, rupanya Mr. Alwi tidak percaya. Sampai akhirnya, Ianna melakukannya dan berhasil membuat Mr. Alwi diam tak mampu berbicara apapun.
Ianna meminta agar Mr. Alwi menjaga sopan santunnya dalam hal bisnis ataupun yang lainnya.
Setelah selesai, Ianna dan Luna kembali ke mansion Luna dengan berbagai cerita dalam perjalanannya.
Saat ini, Ianna dan Luna tengah beristirahat di kamar Luna. Keduanya terlihat lelah karena berbagai kegiatan yang mereka lakukan hari ini. Langit sudah mulai gelap, tandanya mereka akan segera kembali ke Indonesia. Walaupun jam baru saja menunjukkan pukul 07:00 malam, tapi mereka hanya memiliki waktu 2 jam untuk mempersiapkan dirinya.
"Ianna, Luna. Wake up, please." Risa dan Kia membangunkan kedua anaknya itu. "Sudah jam tujuh malam, Ianna. Kita harus segera ke bandara."
Mendengar ucapan Risa membuat keduanya langsung terbangun dan duduk di tepi kasur.
"Kita hanya punya waktu dua jam, sayang. Ayo, kita makan dulu sebelum pergi," ucap Risa.
"Mom, bolehkan Luna ikut ke Indonesia?" tanya Luna, ia sudah merasa sangat nyaman dengan keberadaan Ianna di sisinya.
Kia menganggukkan kepalanya, tanda menyetujuinya. Dengan senang Luna memeluk Kia.
Mereka segera beranjak untuk mandi. Setelah selesai, mereka segera turun ke ruang makan untuk makan malam bersama Roy dan Kia sebelum mereka pulang.
"Tunggu," ucap Roy menahan mereka sebelum pergi.
"Kenapa, Om?"
"Om akan mengambil foto kalian. Bergayalah!" Roy sudah siap menyalakan kamera dan segera mengambil foto mereka.
Setelah itu, mereka berpamitan dan berangkat ke bandara. Ianna tersenyum menatap jendela pesawat yang ia tumpangi saat ini, semua teman-temannya sudah terlelap tidur dengan tenang. Senang rasanya, sedikit mulai sedikit, kebahagiaan seperti akan datang menghampiri Ianna.
❄
Saat ini mereka sudah berada di Indonesia. Risa, Ianna dan Luna tengah duduk di sofa sambil menikmati secangkir teh mereka.
"Oh iya, Ianna, Luna. Besok kalian sudah mulai kembali bersekolah, ya," ucap Risa diangguki mereka.
"Siap, Mami! Luna udah gak sabar banget bersekolah di Indonesia!" seru Luna bersemangat.