Gadis itu mengikat Rambutnya Yang Panjang dengan kunciran kecil berwarna Hitam, Merapikan Seragam Putih Abu-Abunya.
Melihat bayangan dirinya yang sudah Rapi di cermin persegi Panjang yang menempel di dinding Kontrakan kecilnya.
Namanya Renata Purnama. Dia hanya tinggal sendiri di Kontrakan kecil yang hanya dua Petak, Seruang Kamar dan Seruang Kamar Mandi.
Renata pergi dari rumah Ibu kandungnya, dia sudah tak tahan dengan Ayah tirinya yang bajingan itu.
Hingga ia memutuskan untuk tinggal sendiri. Sudah 8 Bulan Lamanya Gadis itu tinggal sendirian. Bahkan ibunya lebih mementingkan Si Keparat itu di bandingkan Anaknya Sendiri.
Renata mengunci Pintu Kontrakannya, bersenangdung sedikit sembari mengecek Tasnya agar tidak ada yang ketinggalan.
"Hallo, Renata." Suara berat itu adalah suara Yang Paling di Takuti Renata. Gadis itu Terpaku di tempat melihat Ayah Tirinya sudah menemukan tempat tinggalnya.
"Minggir! Saya Harus Berangkat Ke Sekolah!" Ucap Renata dengan Nada meninggi.
"Eits.. Mau Kemana Kamu?" Namun Ayah tirinya mencengkram Lengan Kurus Renata hingga Gadis itu meringis.
"Lepas!" Renata Sudah tak tahan.
"Kenapa kamu tega meninggalkan Ibu Kandungmu? Padahal dia sangat menyayangimu.. Pulang lah Renata... Agar kita Bisa bersama-sama.." Perlahan Tangan Laki-laki itu turun ke telepak Tangan Renata. Seringai Nakalnya tampak jelas di wajah Pria ini, Wajah yang paling Renata Takutkan seumur Hidupnya.
"Sudah Cukup! Saya, Sudah tidak tahan dengan Apa yang kamu Lakukan terhadap Saya!" Gadis itu melempar Tangan pria itu.
"Sejak Kapan Kamu berani Membentak Saya Hah?! Kurang Ajar." Tamparan keras itu sudah biasa Renata Terima. Bahkan di hadapan Ibunya pun, Ibunya tidak membela.
Justru malah menampar dirinya.
"Minggir!" Renata Menepis tubuh Besar Pria itu. Mencoba menahan Tangisnya agar tidak pecah, Tak ada tempat yang aman Bagi Dirinya, Tak ada satupun tempat berlindungnya.
"Renata! Ayo lah, Kamu Lupa dengan tugasmu Padaku." Teriak Laki-laki itu pada Renata yang sudah menaiki Angkot.
"Kau Tak akan bisa lepas dariku, Bocah!" Ucap Pria itu Geram.
-RENATA-
"Re, Kenapa? Kok ngelamun? Biasanya pelajaran Biologi lo nggak pernah Ngelamun." Tanya Dewi teman sebangku Renata.
Namun Renata masih asik dengan dunianya sendiri. Merasa tak di hiraukan Dewi Menepuk Bahu Renata, Membuat Gadis itu tersadar dari Lamunannya.
"Hah? Apa Dew?" Jujur, sejak tadi Renata memikirkan Bagaimana Caranya dia pindah tempat secepatnya. Karena Kontrakannya sudah di ketahui Oleh Ayah tirinya, Artinya dia harus mencari Kontrakan yang baru. Agar Ayah tirinya tak mengetahui dimana Keberadaannya.
Beruntung, Renata tak pernah memberi Tahu dimana dia Sekolah pada Ibu Kandungnya. Karena memang Wanita itu tidak peduli sama sekali dengan dirinya.
"Lagi ada Masalah?"
"Nggak Ada kok." Jawab Renata Bohong. Selain pendiam Renata Gadis tertutup, Dia belum pernah Berbagi cerita pribadi pada siapapun.
"Kalau lo ada Masalah, Gua bisa bantu." Renata hanya menganggukkan kepalanya.
Lo nggak akan bisa bantu Dew, Nggak akan ada yang bisa bantu. Ucap Renata di dalam Hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (Selesai) ✔
Teen FictionKehidupan Renata berubah Sejak Ayahnya meninggal saat usianya 12 Tahun. Sedih, Karena Ayah Yang memberikannya seluruh kasih sayang telah tiada. Hingga suatu Insiden buruk terjadi Pada Renata. Di tengah-tengah maraknya Kasus Pelecehan Seksual, Kek...