8

2.7K 77 0
                                    

Ivan Memegang Berkas-berkas Yang Akan dia Ajukan Ke Pengadilan. Kemudian, Menyimpan Berkas-Berkas itu ke dalam Brankasnya.

Targetnya, Besok atau Lusa dia akan Mengajukan Berkas-berkas Ini Ke Pengadilan. Namun untuk Hari ini, Ivan berniat bertemu dengan Ayah Tirinya Renata.

-RENATA-

Ivan duduk di sebuah Restoran Tradisional, Menunggu Joni datang. Tentu, dengan Mudah Ivan bisa mendapatkan Identitas Pria ini. Dan dengan Mudah Juga, dia memaksa Pria Ini menemuinya.

5 menit Ivan Menunggu, Akhirnya Joni datang.

"Duduk." Perintah Ivan Tegas Pada Pria itu.

"Songong banget lu bocah, Anak Kemarin Sore Merintah orangtua." Jawab Joni Tak Terima Karena di Perintah Ivan.

Tak suka berbasa-basi, Ivan Langsung Memulai Topik pembicaraan.

"Saya Pengacara Renata." Pernyataan Ivan Membuat Joni bingung.

"Terus?" Tanya Joni.

"Saya yang akan Membawa Kasus Renata Ke Pengadilan." Pernyataan Ivan Barusan, Membuat Joni sedikit tergelak.

"Lu? Mau Bawa Kasus itu bocah? Itu bocah kan Miskin, Mana sanggup bayar Pengacara. Mau nipu gua Lu ya?" Ivan tak menjawab. Namun tatapan Matanya Tajam, Membuat Joni sedikit bungkam.

"Heh denger ya, Itu kasus Udah 2 Tahun yang lalu. Kalo menurut Hukum nih, Tenggang Waktu melapornya Sudah Habis. Kan cuma 6 Bulan, Gini-gini gua juga ngerti Hukum kali. Ya, Meski pun dikit doang." Ivan tersenyum Miring.

"Apa yang anda lihat dari saya?" Tanya Ivan membuat Joni bingung. Beberapa Menit, Membuat Pria ini Berpikir.

Ivan menaikkan Alisnya, Menunggu jawaban pria ini.

"Pake Jas, Rapi, Bersih, Bawa Mobil, Orang Kaya keknya. Bener kan gua?" Jelas Joni sembari Menyentuh jas Ivan.

"Apa kasusnya Masih Tampak Mustahil?" Joni mengerti dengan pertanyaan Pria ini. Dia, Orang yang berpendidikan dan lebih mengerti Hukum pastinya di bandingkan Joni.

Joni menggebrak Meja. Namun Ivan tak terkejut dengan Hal itu.

"Heh Bocah! Lo denger baik-baik ya. Renata, Nggak Bakal Hadir di pengadilan. Gua pastikan itu!" Ancam Joni seraya Menunjuk Ivan dengan Telunjuk tangan Kirinya.

Ivan menyingkirkan Telunjuk tersebut dari Wajahnya.

"Buktikan Kalau Gitu." Tantang Ivan.

Pernyataan Ivan Barusan membuat Joni geram dan meninggalkan Restoran itu.

Terpancing. Ucap Ivan dalam Hati. Dia membersihkan Jasnya yang sempat di sentuh Pria itu tadi. Bagi Ivan, Kelakuan Pria itu sangat Menjijikkan, hingga setiap Hal yang menjadi Jejaknya, Tampak seperti Kotoran yang harus di bersihkan.

Setelah Selesai Mengelap Jasnya dengan Tissue Basah, Ivan pergi Ke Mobilnya.

Ivan Harap, Joni melakukannya sesuai dengan apa yang dia katakan. Agar Ivan, dapat menyerahkan Berkas-berkas ini lebih Cepat.

RENATA (Selesai) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang