"Gua tunggu di taksi aja ya Re.." Teriak Dewi Pada Renata yang sedang membuka pintu Kontrakannya.
Sebenarnya tadi Dewi meminta Pada Renata agar mengizinkannya Membantu mengemas Barang-barang Milik Gadis itu. Tapi Renata menolak, Dengan penjelasan kalau barang Bawaannya tidak banyak.
Renata membuka Pintu Kontrakannya. Besok sudah Habis masa Kontrakannya. Dan seharusnya Besok Renata menyambung sewa Kontrakannya, Namun Dewi meminta untuk tinggal bersamanya.
Agar Renata terhindar dari Ayah Tirinya, Joni.
Satu Jam Renata mengemas Barang-barangnya. Setelah Selesai, Renata Menutup Kopernya.
Hendak Mengunci Pintu, Renata Terpaku Melihat Ayah Tirinya ada di Hadapannya kini.
Renata menelan Ludahnya, Tangannya Gemetar, Keringatnya mengucur deras. Dia, Tidak mau dirinya di lecehkan Untuk yang kedua Kalinya.
Pria itu mendorong Tubuh Renata, Membuat Gadis itu tersungkur.
Sepertinya Dewi sedang tidak berada Di Taksi, Karena kalau Dewi berada di Taksi dia pasti melihat Ayah Tirinya.
"Mau kemana kamu?! Mau Lari dari saya?" Ucap pria itu Mencengkram Rahang Renata dengan tangan kirinya. Menghadapkan wajah gadis itu, dekat dengan wajahnya. Membuat Gadis itu mengerti, bahwa Renata akan selalu berada dalam kendalinya. Mengingat, tidak ada yang melindungi Gadis itu lagi.
"Mana Uang kamu?!!" Teriak Pria itu.
"Saya.. Ng.. Gak.. Punya.. Uang. " Ucap Renata Sulit. Rahangnya terasa sakit, Karena cengkraman Joni cukup Kuat.
Joni melemparkan Wajah Renata. Membuat Gadis itu meringis sembari memegang Rahangnya yang terasa berdenyut.
"Dengar! Kalau Kamu nggak Kasih uang Setiap Bulan ke saya, Saya Bakal Bunuh Ibu kamu yang jelek itu!" Jelasnya dengan Menunjuk Wajah Renata.
"Sudah saya Katakan. Saya tidak punya Uang!" Balas Renata dengan Nada Meninggi.
Plak...
Entah sudah ke Berapa Kalinya tangan kotor itu menampar Pipi Renata.
"Kamu kira saya bego?! Saya Tau kamu kerja di Toko Kue sebrang kan?! Kalau Kamu nggak setor Uangmu ke saya, Saya Buat kamu di keluarin dari kerjaanmu!!" Tak Berdaya. Hanya Pekerjaan itu yang mampu membiayai Hidup Renata. Kalau Renata keluar dari Pekerjaannya, dengan Apa dia Makan? Dengan Apa biaya Uang Sekolah?
"Baik! Akan Saya Kasih ke Kamu!"
"Dengar ini Baik-baik! Kalau kamu berbohong, Nyawa Ibumu jadi Taruhannya. Dan, Tentang hal itu. Akan Ku beri tau semua orang Kalau kau Bukan Perawan Lagi. Dan saat itu juga, Hidupmu dan Ibumu akan berakhir. Kau Mengerti?!" Jelas Joni sembari Menjambak Rambut Renata.
Renata Hanya diam. Tatapannya Kembali Kosong, seperti dirinya sudah Tak Punya jiwa.
"Kamu catat itu baik-baik!" Joni menendang Renata. Dan kemudian Keluar dari Kontrakan Kecil itu.
Jika Ayahnya masih hidup, Ayahnya pasti akan membunuh Bajingan itu. Jika Ayahnya masih Hidup, Ayahnya Pasti akan Melindungi Renata.
"Aku Kangen Ayah... " Tangis pecah dari Gadis itu. Suaranya terisak, deras airmatanya keluar.
"Re, udah sele.. " Tanya Dewi Sembari memegang Dua Gelas Jus. Dewi terpaku Melihat keadaan Renata yang sudah Acak-acakkan.
"Ya Ampun Re... " Dewi meletakkan Jus nya di Lantai. Memeluk Renata yang menangis di sudut Ruangan.
Mengelus punggung Renata yang terisak. Dewi sudah tau, yang melakukan ini pasti Ayah Tirinya Renata. Mengingat Gadis itu menceritakan Bahwa Ayah Tirinya sudah mengetahui tempat tinggal Renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA (Selesai) ✔
Подростковая литератураKehidupan Renata berubah Sejak Ayahnya meninggal saat usianya 12 Tahun. Sedih, Karena Ayah Yang memberikannya seluruh kasih sayang telah tiada. Hingga suatu Insiden buruk terjadi Pada Renata. Di tengah-tengah maraknya Kasus Pelecehan Seksual, Kek...