02

408 40 11
                                    

Chanyeol POV

Aku sedang terburu-buru karena harus menemui kepala staf. Ada yang perlu dibahas mengenai suatu kasus. Namun, saat melewati ruangan Alm.Sehun, aku berhenti ketika mendengar suara perempuan. Siapa yang diperbolehkan masuk ke ruangan itu?

Rasa penasaranku begitu bergejolak. Mendorongku untuk melihat apa yang berada di dalam ruangan itu dari celah kecil pintu masuk

"Tak pernah terbesit di pikiranku sama sekali kalau aku harus kehilangan dirimu secepat ini"

Apakah itu istrinya? Aku terkejut tak menyangka. Ternyata sehun memiliki istri yang sangat cantik dan berwibawa. Namun sepertinya ia sangat terpuruk karena kepergiannya. Menarik.

"Tapi sekarang, kamu telah pergi. Lalu, dengan siapa aku harus berjalan..hiks"

Aku memberanikan diri memasuki ruangan itu lalu berbicara padanya.

"-denganku"

Ia terkejut akan kedatanganku. Ia menatapku datar dan juga tatapan mata yang tajam diikuti dengan kesan dingin yang berasal dari aura tubuhnya.

"siapa?" tanyanya

"maaf kedatanganku lancang, nona. Kenalkan, aku Park Chanyeol. Pengganti almarhum suamimu"

"maksudmu pengganti suamiku, dalam rangka apa" ia seperti tidak bertanya karena tidak ada nada sama sekali yang tercantum di dalam kalimatnya

"Aku memegang jabatannya. Dan mungkin, bisa saja aku menggantikan sosok suamimu?" ucapku sambil tersenyum miring.

"manusia tidak jelas" gumamnya yang masih dapat kutangkap dari gerakan mulutnya

Ia segera mengambil barang barang sehun dan pergi melewatiku. Selepas kepergiannya, aku menghubungi seseorang

"ada apa?"

"cari tahu selengkap-lengkapnya perihal istri sehun dan laporkan padaku. Akan aku transfer lima ratus juta ke rekeningmu"

Bip

Kyra POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyra POV

Aku berjalan di depan mereka dengan tegar. Aku tidak boleh terlihat lemah di mata mereka. Aku adalah public figure. Sedikit saja mereka mengetahui kelemahanku, maka dengan mudah mereka bisa menjatuhkanku

"Kak Lay, saya mau ke rumah ibu."

"siap, nona"

Ia membukakan pintu untukku. Setelah itu kami pergi ke kediaman keluargaku

 Setelah itu kami pergi ke kediaman keluargaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"selamat siang, nona"

"siang, bi. Ibu ada?"

"nyonya sedang berada di kebun, nona. Perlu saya antar?"

"tidak perlu, terimakasih"

Aku berjalan sendiri ke arah kebun rumah. Mataku menangkap ibuku yang sedang duduk sambil meminum teh nya. Aku menghampirinya lalu memeluknya erat

"hoe gaat het met je?"
(Bagaimana kabarmu?)

Bukannya membalas, aku menangis sekencang-kencangnya. Meluapkan berbagai macam perasaan yang terpendam

"tiga bulan ibu mencarimu, tak kunjung menampakkan muka. Bertanya pada lay pun tak mendapat jawaban"

"ibu..hiks..kembalikan sehunku..kembalikan suamiku! Hiks"

"semua akan berlalu. Ibu yakin anak perempuan ibu kuat" ucap ibuku sambil mengusap lembut ujung kepalaku

"Sehun adalah orang yang baik, bu"

"iya, ibu tahu"

"sehun adalah orang yang bertanggung jawab, bu"

"iya, nak"

"ibu ingat tidak? Saat sehun langsung pulang dari dubai hanya karena mendengar aku sakit?"

"tentu, ibu terkejut ada orang yang mengetuk pintu jam tiga pagi"

"akankah kejadian itu terulang lagi bu? Akankah ada orang yang rela melakukan hal itu untukku..hiks"

"Menangislah sepuasmu, nak. Bangkitlah kembali saat waktunya telah tiba"

"Kyra harus ingat. Disaat dunia ini menyerangmu dengan ribuan jarum tajam, ada ibu dan ayah yang akan memasang perisai untuk melindungimu. Jangan takut untuk melangkah. Kami akan selalu mendukungmu"

"ibu..hiks..aku lelah" ucapku dengan tubuh bergetar hebat

Unpredictable You [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang