10

207 23 3
                                    

Hari H pembukaan Kafe

Banyak sekali pengunjung di hari pertama kafe ini dibuka. Tidak sedikit juga kerabatku yang memberi selamat entah secara langsung, melalui social media dan lain-lain. Chanyeol juga hari ini sangat menguras tenaganya. Ia membantu mengontrol kafeku. Kak lay juga menemaniku 24 jam hari ini. Karena banyak kemungkinan terjadi sesuatu padaku. Tidak menutup kemungkinan ada yang memiliki maksud jahat, misalnya dari haters, musuh ayah dan lain-lain.

"Bu, stok kopi sudah habis."

"Benarkah? Apa tidak ada sisa sedikitpun?"

"Tidak, bu. Harus segera dibeli karena itu bahan utama untuk setiap pembuatan minuman, bu."

"Oh, begitu."

Terlihat chanyeol menghampiriku dengan muka bertanya ada apa?

"Itu, kita kehabisan kopi."

"Benarkah?! Padahal kemarin kita beli cukup banyak."

"Ya, mungkin karena terlalu banyak pengunjung."

"Baiklah, aku akan pergi beli. Kamu tunggu sini saja."

Aku hanya mengangguk dan kembali sibuk melayani pengunjung, mengontrol pesanan, dan memastikan bahwa semuanya bersih.

Hingga tiba-tiba aku mendengar teriakan keras dari dapur.

"AAAAAAA"

Semua pengunjung seketika riuh karena merasa waspada. Aku lari sekencang mungkin ke sumber suara dan sangat terkejut melihat oven meledak dan juga api-api besar mulai mengelilingi dapur.

"SEMUANYA KELUAR!!" Kak lay berteriak sambil menarikku pergi.

Saat ingin berlari keluar, aku melihat salah satu pegawaiku-yang tadi menyatakan kopi kami sudah habis- terjebak diantara api-api. Tanpa berpikir panjang, aku berlari menembus kobaran api yang mulai sangat besar dan menarik tangan pegawaiku untuk ikut pergi bersamaku. Jangan lupakan penyakitku yang menguntungkan disaat-saat seperti ini.

"NONA! ITU BERBAHAYA!"

"LAY, PASTIKAN SEMUA PENGUNJUNG SELAMAT! CEPAT! INI PERINTAH!" Mau tidak mau kak lay harus menjalankan perintahku dan bergegas keluar.

Saat aku hampir saja keluar dari kafe, tanganku ditarik kebelakang dan aku tertimpa bangunan bangunan yang hangus terbakar oleh api. Kesadaranku mulai hilang perlahan-lahan selagi aku mencari dimana keberadaan chanyeol.

 Kesadaranku mulai hilang perlahan-lahan selagi aku mencari dimana keberadaan chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sakit

Kejadian tadi untung saja tidak melukai satupun pengunjung ataupun staff. Kecuali Kyra. Ia mengalami patah tulang di pergelangan tangan kirinya. Dan memiliki banyak luka bakar di sekujur tubuhnya. Jika saja Lay tidak se-segera mungkin mengangkat tubuh kyra, maka bisa saja nyawanya tidak terselamatkan

Keadaan rumah sakit kini sangat ramai wartawan yang menunggu untuk memberikan banyak pertanyaan. Sekuriti keluarga sejauh ini berhasil menahan banyaknya wartawan yang datang.

"Kamu itu lay! Bagaimana bisa teledor seperti ini?!" Bentak ayah kyra

"Maaf, tuan. Saya diharuskan menjalankan perintah nona."

"TAPI KESELAMATAN KYRA ITU PENTING LAY! Harusnya kamu tidak memperdulikan perintah anak saya!"

"Sudah, yah. Ini bukan salah lay sepenuhnya." ucap ibu kyra untuk menenangkan suaminya.

"BUKAN SALAH LAY APA-"

"-SUDAH! Lebih baik anda tenangkan diri anda diluar daripada menganggu istirahat anak saya."

"Lay juga. Rapihkan semua kekacauan ini."

"Baik, nyonya."

Unpredictable You [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang