Thailand
Kami sudah sampai di Thailand sekitar 5 jam yang lalu. Sekarang kami berada di hotel. Ah! Jangan berpikir yang aneh-aneh. Kami memesan dua kamar.
Saat ini, aku sedang menikmati pemandangan jalan raya Thailand dari kaca kamarku. Sangat rapih
Ting nong
Aku segera membukakan pintu dan melihat wajah chanyeol yang sudah terlihat lebih segar
Ia menaruh tangannya diatas kepalaku dengan mudahnya. Karena perbedaan tinggi kami yang cukup jauh. Aku hanya sebatas lengannya.
“Kamu belum mandi?”
“belum”
“mandi dulu, habis itu kita makan. Kamu pasti lapar”
“iya” saat aku mau menutup pintu, chanyeol menahannya
“aku tunggu disini saja. Kamarku sedang dibersihkan”
“t-tapi..”
“apa?”
“baiklah” akhirnya aku membiarkan chanyeol masuk
Setelah itu aku segera mandi. Dan tak lupa membawa baju agar tidak keluar menggunakan handuk saja
“kamu mau makan apa?”
“samain aja sama kamu”
“duduk aja”
Sambil menunggu chanyeol memesan makanan, aku duduk di meja yang tak jauh dari kasir
Tiba-tiba seseorang menghampiriku dan menumpahkan minumannya pada mejaku. Automatis rok yang kupakai basah
“eh maaf tidak sengaja”
“ah ya, tidak apa-apa”
Chanyeol tiba tiba datang dan memastikan aku baik-baik saja
“tidak apa-apa?”
“aku baik-baik saja”
“hey, nona. Lain kali perhatikan langkahmu”
“maaf ya..” perempuan itu beranjak pergi
Semua orang seketika memperhatikan kami saat chanyeol tiba-tiba membuka hoodienya dan memasangkannya padaku
“nanti kamu dingin”
“i–iya, makasih”
“ayo makan. Setelah itu kita jalan-jalan”
Kami sedang menikmati udara dengan berjalan ditengah keramaian kota sambil berpegangan tangan. Tepatnya dipaksa. Kebetulan ini malam minggu sehingga banyak sekali pemuda pemudi yang berkeliaran untuk mencari kesenangan
“hey”
“ya? Ada apa?”
“Mungkin aku mencintaimu”
“Apakah itu guyonan?”
“Aku serius, ra”
“apa yang membuatmu seserius itu?”
“banyak faktor”
“apa rencanamu setelah menyatakan cinta padaku, tuan park?” tanyaku sambil terkekeh
“kalau cintaku diterima, maka aku akan menikahimu. Jika ditolak, berarti aku harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan cintamu. Bagaimana?”
“Entahlah. Jujur, aku masih sayang dengan mendiang suamiku. Aku tidak mengerti juga apakah janji kami masih berlaku. Namun, tidak bisa kupungkiri kalau kamu membuatku nyaman”
“Aku ingin kamu menjadi milikku, kyra. Apa aku egois?”
“Tidak, akan kucoba membuka hatiku”
Chanyeol POV
Telponku menganggu tidurku sekali.
“Hai. Masih ingat aku?”
Aku jelas ingat suara ini
“Hey ex. Don’t be so serious. Aku hanya ingin menawarkan sesuatu yang menarik. A benefit for both of us. Tertarik? Meet me in Jakarta as soon as possible.”
Bip
“dia kembali.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable You [PCY]
Short StoryPernikahan seorang Kyra Queensha telah kandas karena perginya sang suami untuk selamanya. Kyra bertemu dengan Park Chanyeol, yang sekarang menggantikan posisi mantan suaminya, Oh Sehun. Namun, apakah Park Chanyeol hanya akan menggantikan jabatan Oh...