Unpredictable You [PCY]

20

Setelah melewati ekhem tiga malam di hotel, kamipun pulang ke apartemen kami yang telah kami siapkan. Hari ini hari pertama aku benar-benar merasakan tanggung jawab seorang istri. Merapihkan apartemen, membuat sarapan, menyiapkan pakaian chanyeol. Tak lupa dengan ekhem morning kiss dan cudle sebentar agar menjalani sepanjang hari dengan semangat.

“Apa aku tidak usah kerja saja, ya?”

“Memangnya kenapa?”

“Malas pergi kerja. Ingin di rumah saja.”

“Tidak boleh begitu, chanyeol.”

“Iya iya, jalan.”

“Sebentar, ini bekalnya.” Aku menaruh bekal chanyeol di dalam tasnya.

“Masak apa?”

“Ayam teriyaki. Ada seaweed juga.”

“Makasih, sayang. Aku pergi, dadah.”

Cup

“Hati-hati.”

Berhubung pekerjaan rumahku sudah selesai, aku pergi ke mall bersama ibu. Sesampainya kami di mall, banyak orang yang berkumpul dan mengambil foto. Tak lupa para bodyguard menjaga kami.

“Ah, ibu sebentar. Aku belum mengabari chanyeol.” aku mengklik tombol video call di hpku.

Tak perlu waktu lama, chanyeol menjawab panggilanku.

“Kamu dimana?”

“Aku di mall sama ibu.”

“Halo, bu.”

“Halo, nak chanyeol. Sini nyusul.”

“Boleh ya, ra?”

“Tidak. Fokus pada pekerjaanmu, chanyeol.”

“Ibuu, kyra tidak memperbolehkanku menyusul.”

“Ih, ini kan mall milik ibu.”

“Tetap saja, bu! Tidak boleh. Nanti chanyeol malah menelantarkan pekerjaannya.”

“Hanya kyra kan bu, seorang istri yang tidak mau bertemu dengan suaminya.”

“Yaya, sudah ya, kami mau berbelanja. Dadahh”

Bip

“Kamu tuh, orang suami mau bertemu malah tidak dibolehin.”

“Nanti acara belanjanya terganggu, bu.”

“Hadeh.”