17

183 16 0
                                    

Kami berjalan di tengah keheningan jalan. Aku senang juga sangat lega. Perasaanku yang sudah dipendam setelah lebih dari tujuh tahun telah diungkapkan.

“Kyra, sejujurnya, aku selalu memikirkan hal ini selama empat tahun terakhir di penjara.”

“Apa?”

“A-aku tahu, aku seperti orang tidak tahu diri. Tapi aku ingin mencobanya.”

“Apa, chanyeol?”

“Mau menikah denganku, tidak?”

“Kamu pandai membuat perempuan menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kamu pandai membuat perempuan menangis.”

“Hey! Enak saja. Perempuan yang kusayangi baru satu.”

“Ya, lalu berapa banyak perempuan yang sudah kamu kencani?”

“Aaaa. Tidak, hanya kamu. Dulu aku lebih suka merokok daripada main perempuan.”

“Berani kamu merokok lagi, kujahit bibirmu, Park Chanyeol.”

“Iya iya. Tapi, aku serius dengan pertanyaanku tadi.”

“Iya.”

“Aku serius, Kyraaaa.”

“Iyaaa.”

“Tunggu. Apakah itu jawaban?!”

“Iya, aku mau. Aku mau menikah denganmu.”

“HEY ANAK MUDA!” Chanyeol memanggil segerombolan anak laki-laki di seberang kami.

“AKU AKAN MENIKAHI GADIS INI!!”

Semua tertawa dengan teriakan chanyeol termasuk aku.

“Aku sangat bahagia, terimakasih, kyra. Ayo ke supermarket. Akan kubelikan semua jenis pembalut yang tersedia disana.”

“Apa-apaan?” ucapku sambil tersenyum lebar.



Tuhan, terimakasih karena sudah mengingatkanku bagaimana rasanya bahagia setelah sekian lamanya waktu.

Tuhan, terimakasih karena sudah mengingatkanku bagaimana rasanya bahagia setelah sekian lamanya waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pulang dan mendapati ibu masih menonton tv. Aku duduk disamping ibu.

“Ibu, ibu.”

“Kenapa, nak?”

“Aku boleh nikah, tidak?”

“Hooh? Nikah?” tanya ibu dengan muka sangat terkejut.

“Tadi chanyeol mengajakku menikah, bu. Tapi sebenarnya aku ragu. Aku takut chanyeol masih sama seperti sebelumnya.”

“Tidak, nak. Ibu yakin chanyeol sebenarnya anak yang baik.”

“Tapi bu—”

“Panggil dia ke rumah besok. Ibu akan buat perjanjian dengannya.”

“Ibu, tapi apa umurku sudah matang?”

“32 itu umur yang sudah sangat cukup untuk menikah, nak. Banyak sekali orang-orang diluar yang menggosipkanmu.”

“Tentang aku mandul ya, bu?”

“Iya. Menikahlah dengan chanyeol. Akan ibu habiskan dia jika berani macam-macam dengan anak ibu satu-satunya.”

“Memangnya bagaimana ibu akan menghabiskannya?”

“Seperti itu.” Ibu menunjuk ke adegan film yang sedang diputar. Adegan dimana leher pemuda itu dipenggal dengan sadis dan dibuang ke tempat sampah. Huhh, sadis.

“Ibu tunggu kedatangan chanyeol besok. Sekarang tidurlah.”

bonne nuit, bu.”
(Selamat malam)

“Iya, tidur yang nyenyak.”

Unpredictable You [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang