27

173 16 0
                                    

Hamil 7 bulan

Di bulan ke-tujuh ini, perutku sudah bagaikan dua bantal kepala yang dijadikan satu. Aku bahkan sudah tidak kuat untuk berdiri. Melelahkan. Sangat.

Chanyeol sudah mengambil cutinya hingga aku lahiran. Dan sekarang kami sedang rebahan di ranjang. Tidak, tepatnya aku. Karena chanyeol sedang memijat seluruh kaki dan tanganku sambil sesekali mengusap perutku.

“Perutmu besar sekali.”

“Ya, perutmu juga.”

“Itu artinya aku bahagia menikah denganmu. Karena nafsu makanku bertambah.”

“Yeol. Apakah kamu memiliki rencana untuk mempunyai anak lagi?”

“Kamu bercanda? Empat sudah lebih dari cukup. Dan aku sudah sangat berterimakasih pada Tuhan juga padamu. Aku tahu hamil kembar empat itu pasti sangat sangat sulit.”

“Ya, memang. Sangat sulit.”

“Maka dari itu, setelah lahiran nanti, kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau. Yang tertunda atau yang tidak bisa kamu lakukan selama hamil.”

“Bagaimana—


























—jika aku tidak selamat saat melahirkan?”

“Bicaramu ngelantur.”

“Aku hanya bertanya-tanya. Kalau aku tidak selamat, apa kamu akan mencari wanita lain?”

“Berhenti berbicara omong kosong, Park Kyra.”

“Aku takut dan senang sekaligus. Aku senang karena dipercayakan oleh Tuhan untuk mengandung empat nyawa sekaligus. Tapi aku juga takut. Aku takut Tuhan hanya mempercayakanku untuk mengandung mereka, tidak untuk merawat mereka. Maksudku, ada seseorang yang lebih baik dalam mengurus mereka.”

“Yakini dirimu sendiri kalau semua akan baik-baik saja.”








A/N

Short ya gengs.

Unpredictable You [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang