Ibu menyuruhku tinggal di rumah untuk sementara waktu. Kak lay sudah mengantar beberapa barang yang aku butuhkan. Kami berdua sedang sarapan
Ah, ayah masih berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan. Sudah terhitung tiga bulan semenjak sehun meninggal, ayah tak pernah terlihat. Iya, ayahku memang sesibuk itu
“laten we ontbijten” ajak ibu
(Ayo sarapan)Aku duduk berhadap-hadapan dengan ibu. Ibu meletakkan nasi dan sayur di piringku. Setelah itu ia duduk
“khusus untukmu, ibu memasak semua makanan ini sendiri”
Aku melahap lauk yang ibu masak. Dan, sedikit terharu. Aku rindu masakan ibu. Tak bisa dihitung kapan terakhir aku memakan masakan ibu
“De keuken van de moeder is altijd heerlijk”
(Masakan ibu selalu enak)“makanlah dengan perlahan, nak”
Chanyeol POV
“aku sudah mendapatkan banyak informasi mengenai dia”
“bagus. Laporkan semua”
“Dia adalah cucu dari presiden pertama Korea. Ayahnya pemilik usaha batu bara terbesar di dunia. Ibunya memiliki butik terbaik di dunia. Ia anak tunggal. Belum mempunyai anak. Menikah dengan sehun sudah terhitung setahun. Dia adalah perempuan terpelajar. Belajar di bidang kuliner sudah ia lakoni sejak umur 20 tahun”
“sempurna”
“aku tidak tahu ini keberuntungan atau kesialan. Tapi ia mengidap penyakit langka”
“penyakit langka?”
“Congenital insensitivity to pain (CIP). Kondisi bawaan sejak lahir yang membuat seseorang tidak bisa dan tidak pernah merasakan sakit di bagian manapun dari tubuh mereka ketika terluka”
“tidak penting. Ada lagi?”
“Dia menyukai berbagai macam rasa martabak. Ia suka manis. Tidak suka pahit. Tidak memiliki teman sekolah yang bertahan lama. Bisa dibilang selama ini ia hidup individual di lingkungan pertemanan. Memiliki luka jahit di kaki akibat tergores kawat. Hanya memiliki satu mantan, Oh Sehun seorang”
“baiklah, laporkan perkembangannya dan jalankan rencanaku. Silahkan cek rekeningmu, sudah aku transfer”
Bip
Kyra POV
“Ibu! Aku pergi dulu”
“kamu mau kemana, nak?”
“mau cek ke dokter, bu”
“baiklah. Hati-hati”
Aku pergi menemui seorang dokter di sebuah rumah sakit di dekat sini. Aku sudah memberikannya uang tutup mulut mengenai penyakitku. Kami akan bertemu di gudang yang sudah tidak terpakai di sebelah kanan rumah sakit
Aku membuka pintu perlahan. Aku selalu didampingi oleh kak lay
“Dokter kyungsoo”
Ia membalikkan tubuhnya, kini ia menatapku
“anda kurusan, nona”
“benarkah?”
“saya turut berduka cita”
“terimakasih, dok”
“silahkan duduk”
Aku duduk di kursi yang telah disediakan. Tanpa banyak bicara, dokter kyung langsung memulai pengecekan. Butuh beberapa menit untuk menunggu hasil cek
Setelah mendapat hasil cek, dokter kyung mengerutkan dahinya, “tidak ada yang berubah, nona. Kulit anda tidak ditemukan perubahan”
“bukankah harusnya ada perkembangan setelah saya lakukan prosedur yang telah anda berikan?”
“maaf, nona. Namun sepertinya, diagnosa saya salah”
“maksud anda?”
“penyakit langka yang diderita anda bersifat permanen. Tidak dapat diobati apalagi dimusnahkan.”
Rasanya semangat yang telah kubangun selama bertahun-tahun cukup sampai sini. Aku tetap tidak bisa menjadi orang normal pada umumnya.
“baiklah, terimakasih. Uangnya akan tetap anda terima untuk pertemuan ini. Saya harap anda bisa tetap menutup mulut mengenai penyakit yang diderita nona” kak lay membawaku pergi. Ia menopangku yang sudah tidak kuat berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable You [PCY]
Short StoryPernikahan seorang Kyra Queensha telah kandas karena perginya sang suami untuk selamanya. Kyra bertemu dengan Park Chanyeol, yang sekarang menggantikan posisi mantan suaminya, Oh Sehun. Namun, apakah Park Chanyeol hanya akan menggantikan jabatan Oh...