07

227 26 1
                                    

"jadi, ada laporan apa sampai saya harus menahan dinginnya udara sore, kak lay?"

"tidak ada, hanya ingin mengajakmu jalan. Siapa tahu ada yang mau diceritakan?" sepertinya kak lay sudah menebak sindiran yang akan kusampaikan. Ia langsung meletakkan jaket tebal di pundakku

"ya! Ada"

"tentang?"

"kakak tahu tidak? Park chanyeol"

Tentu, aku tahu dengan jelas siapa itu park chanyeol, kyra.

"tahu"

"entah kak, hatiku dilanda kebimbangan. Ia terus-terusan mengejarku. Sedangkan di pikiranku masih terngiang-ngiang janji pernikahan untuk tetap setia dengan sehun. Di sisi lain, chanyeol adalah laki laki yang baik. Ia siap siaga menyelamatkanku"

"apa maksudmu?! Aku jauh lebih sigap daripada chanyeol!"

"kemarin kan kakak tidak berada di tempat kejadian"

Ya, tapi aku melihat semuanya dengan detail, kyra.

"chanyeol sering memperhatikanku. Seperti sudah makan pagi? Sudah makan siang? Sudah makan malam? Pakailah baju yang tebal, cuaca sedang dingin. Besok kau ingin kemana? Akan kuantar. Jangan tidur larut malam, tidak baik. Kau harus menggunakan uang dengan efisien. Dan masih banyak lagi"

Kring kring

“ah, panjang umur”

Aku segera mengangkat panggilan dari chanyeol

“halo?”

“kamu dimana?”

“di dekat rumah, kenapa?”

pastikan kamu memakai pakaian yang hangat. Angin malam ini bisa membuatmu sakit”

“ya”

“sama siapa?”

“sama kak lay”

“jangan pulang larut malam. Besok pagi aku akan mengajakmu ke Thailand

“kenapa mendadak sekali bilangnya? Aku belum menyiapkan barang barang”

“aku sudah minta tolong ibumu

“oh, baiklah”

“sampai bertemu besok, sayang”

Bip

“KAK LAYYY!!!”

aku melihat kak lay menutup kupingnya dan memasang muka jengkel

“Apa? APA?!”

“KENAPA KAKAK BERTERIAK PADAKU?!”

“KAMU YANG MULAI DULUAN”

“huh”

“ada apa?”

“CHANYEOL MEMANGGILKU SAYANG! AAA” teriakku kegirangan

“ayo pulang. Sepertinya kamu didekati hantu”

“memangnya aku kenapa?”

“kayak bukan kamu.”

Aku bangun di pagi hari dan berdandan dengan rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bangun di pagi hari dan berdandan dengan rapih

“kyra, chanyeol sudah menunggu dibawah nak”

“iya, bu.”

Aku hampir saja mengangkat koperku, namun chanyeol tiba tiba datang dan mengangkat koperku

“kopermu berat, nanti tanganmu kenapa-kenapa”

Dapat kulihat ibu menahan senyum melihat tingkah chanyeol

“Bu, pamit ya”

“pamit bu”

“iya hati-hati ya”

“iya hati-hati ya”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandara

“jam berapa pesawatnya?”

“jam 1 siang”

“ah, tidak lama lagi”

“ayo”

“mau kemana?”

“beli minuman hangat”

Chanyeol menggenggam tanganku lalu membawaku pergi ke kedai kopi yang berada di dalam bandara. Sebenarnya aku terkejut sekaligus malu, namun aku berusaha menutupinya. Genggaman chanyeol terasa sangat..

Nyaman.

Sesampainya di kedai kopi, aku disuruh chanyeol duduk saja, tidak perlu mengantri. Ia membeli minuman dan aku menunggu

“aku membelikanmu hot chocolate. Kebetulan mereka memilikinya. Aku tahu kamu tidak suka kopi”

“terimakasih” jawabku sambil meneguk cokelat panas yang diberikan chanyeol

“hm, enak. Mau coba punyaku?”

“tidak” chanyeol membersihkan cokelat yang berada di pinggir bibirku

“ayo, sambil jalan saja. Pesawatnya sudah mau berangkat”

Unpredictable You [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang