Seminggu setelah kepulangan kami, chanyeol semakin sering setiap harinya bertemu denganku. Aku menghawatirkan pekerjaannya, takut nanti terlantar. Namun ia selalu merespon “iq aku tinggi dan aku teliti, aku mampu dengan mudah menyelesaikan semua pekerjaan itu.”
“Bagaimana persiapanmu?” tanya chanyeol sambil mengusap ujung kepalaku
“Persiapan apa?”
“Menjadi istriku.”
“Masih kutunggu jawabanmu. Bagaimana persiapan kafenya?”
Semenjak pulang dari Thailand, aku mulai tertarik dengan menu dessert. Aku ingin mencoba memulai karirku. Dan juga, chanyeol memberiku saran untuk membuka kafe dan menjual dessert termasuk kopi kekinian yang sedang trending dimana-mana.
“Ah, sudah 90%. Lusa pembukaan. Jangan lupa untuk mengosongkan jadwalmu tuan park”
“Tentu. Aku bahkan sudah mengosongkan jadwal untuk besok. Aku ingin menemanimu seharian”
“Aku menghawatir—”
“—jangan khawatir. Kamu prioritasku, aku harus mendahulukan kamu dan kerjaan menjadi urutan ke sekian. Paham?”
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Lalu chanyeol mengenggam tanganku dan kami lanjut berjalan-jalan sebelum aku mulai sibuk akan kafe.
H -1
Aku benar-benar sibuk hari ini. Mengurus menu kafe, mengurus dekorasi kafe, memastikan semuanya sempurna dan nyaman.
Aku beruntung memiliki sosok chanyeol disaat-saat seperti ini. Ia benar-benar mengerahkan semua idenya untuk kafeku
Aku duduk sebentar untuk beristirahat karena aku benar-benar kelelahan. Chanyeol menghampiriku membawa satu cup minuman non-coffee. Karena sejujurnya aku tidak suka dengan minuman kafein.
“Jangan di forsir. Besok kamu masih harus bekerja lebih keras lagi. Aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa.”
“Iya.”
Ting!
Kak Lay
Pagi nona
Ya, pagi kak.
Ada apa?Ada seorang perempuan yang mau bekerja di kafe nona.
Saya sudah memeriksa biodatanya, dan dia sangat berpengalaman.
Ia pernah belajar kue di perancis selama tiga tahun.Baiklah, saya serahkan semua pada anda.
Read.
“Siapa?”
“Kak lay.”
“Ada apa?”
“Ada pekerja baru, berpengalaman, dan sepertinya bukan manusia dari kasta rendah.”
“Siapa namanya?”
“Belum tahu, kak lay belum melapor secara detail.”
“Baiklah, ayo pulang. Aku sudah menugaskan mereka untuk merapihkan semuanya.”
Rumah
“Tidak pulang?” tanyaku pada chanyeol yang sedang tiduran di ranjangku
“Aku menginap saja.”
“Jangan gila, chanyeol.”
“Aku akan izin pada ibu. Ayolah aku lelah.”
“Coba saja, aku yakin ibu tidak akan mengizinkanmu menginap.”
Chanyeol beranjak pergi dan tiba-tiba kembali dengan wajah sumringahnya.
“Ibu mengizinkanku!”
“Apa yang telah kamu lakukan pada ibuku?!”
“Tidak ada. Hanya menjelaskan padanya kalau aku lelah dan tidak memungkinkan menyetir dengan kondisi setengah sadar”
“—dan juga ibu menyuruhku tidur disini.”
Aku seketika terbangun dan menatap chanyeol tidak percaya.
“Ibu pasti sudah gila!”
“Kata ibu, ia mempercayaiku. Toh katanya kamar tidur tamu sangat berdebu karena sudah lama tidak terpakai. Dan tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun padamu.”
“Tidak, tidak. Kamu tidur di lantai!”
“Kamu tega?!”
“Ya, sangat tega.”
“Tapi kan di lantai dingin, ditambah lagi dengan ac kamarmu yang dapat membuat semut membeku.”
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya chanyeol mengalah dan tidur dibawah dengan beralaskan bedcover.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable You [PCY]
Short StoryPernikahan seorang Kyra Queensha telah kandas karena perginya sang suami untuk selamanya. Kyra bertemu dengan Park Chanyeol, yang sekarang menggantikan posisi mantan suaminya, Oh Sehun. Namun, apakah Park Chanyeol hanya akan menggantikan jabatan Oh...