Bertemu lagi

3 2 0
                                    

Tak kenal maka tak sayang bukan?
~dika
.
.
.

"Aduh dia ini kenapa"

"Mobil nya rusak parah"

"Ada yang kenal gak nih cewek" seru beberapa orang yang berada di kerumunan

Naufan yang langsung sadar lalu mengerjapkan matanya "eh langsung bawa ke mobil saya aja pak. Nanti saya bawa ke rumah sakit"

Bapak bapak tadi lantas mengangguk dan menanyakan posisi mobil naufan yang langsung ditunjukan naufan posisinya

➿➿

Sedangkan di dalam mobil dina bergerak resah karena dia mendapatkan sms dari mami nya kalau si ram--adiknya masuk rumah sakit karena tidak sengaja ketabrak oleh geng motor

Dia ingin memberitau naufan agar segera pulang tapi si naufan belum datang juga

Dan dari arah jauh dia melihat kerumunan yang mendekat ke mobil naufan

"Mereka mau ngapain kesini, terus itu siapa yang dibopong?" gumam dina

Lalu kerumunan itu semakin dekat dan kerut di dahi dina semakin dalam. Di depan kerumunan itu ada naufan dan mukanya sangat panik. Entahlah?

Lalu pelaku tadi dimasukan ke dalam mobil naufan yang berada di belakang

Lalu naufan masuk ke dalam mobil bagian kemudi. Lalu setelah dina sadar apa yang terjadi lalu dia menghadap ke arah naufan

"Fan lo mau bawa dia ke rumah sakit?" tanya dina

"iyah" lalu naufan melihat muka dina yang resah "why?"

"I should go to at hospital" jawab dina resah

"What's problem?"

"Adik gue masuk hospital. Lo bisa ngantar gue gak?

"where?"

"Di rumah sakit medika"

"What? Itu kan jauh banget dari sini din. Ini juga si dia hampir sekarat. Gak mungkin waktunya tepat. Gue ngantar nih cewek di depan puskesmas itu aja. Lo gak bisa pulang sendiri dulu?" tanya naufan tak enak hati

Dina terpelongo atas pertanyaan naufan. Jadi dia lebih memilih si perempuan yang baru dikenal dibandingkan mengantarnya?

Bukannya dina egois tapi adiknya juga sedang membutuhkannya

"lo lebih milih dia?" tanya dina tak percaya

"Bukan gitu tap--"

"Fan please anterin gue sebentar aja"

"Gak bisa din"

"Fan plea--"

"GUE BILANG GAK BISA YAH GAK BISA! NGERTI GAK? . INI ANAK ORANG LAGI SEKARAT. GUE MAU BAWA DIA SEGERA BUAT DIOBATIN!" teriak naufan karena dia merasa dina lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan keselamatan orang

"OK! GUE GAK BAKAL NGALANGIN LO LAGI!" lantas dina membuka pintu mobil dan membantingnya dengan keras. Dia tak peduli mau itu pintu rusak atau gak. Ego nya sedang mengalahkan semuanya

Lalu secepat angin naufan meninggalkannya

Dada dina naik turun disertai kilatan amarah di matanya. Dia bukannya tidak bisa menelpon taksi online, gojek atau apapun, tapi diturunkan di tengah jalan gini? Siapa yang mau? Wanita mana yang sudi diturunkan di tengah jalan?

Dina tak habis pikir dengan naufan yang lebih memilih orang yang baru dikenal itu

Lalu dina mendapatkan sms dari mamanya untuk segera ke rumah sakit. Lalu dia memesan gojek supaya lebih cepat

Dan setelah tunggu beberapa menit gojek pesanannya datang dan mereka segera pergi dari situ

🔕🔕

"Gimana keadaan dia ma" tanya dina setelah sampai di kamar tempat ram dirawat

"Kaki, siku sama pelipisnya kena gesekan aspal din. Dia harus dirawat beberapa hari"

"Gak ada yang terlalu parah?

"Gak ada" jawab syela dengan lesu

Dina menghembuskan nafas lega "ma, dina keluar dulu yah cari makan. Dari tadi dina belum makan"

Gimana dina tidak lapar. Rencana lunch nya hancur, lalu ada kecelakaan dan naufan yang lebih memilih wanita itu dan berakhir dengan perdebatan yang hebat. Perut dina sudah sangat keroncongan sedari tadi

Dina memutuskan untuk makan bakso di depan rumah sakit. Kan hemat dan kenyang. Urusan higeinis? itu urusan belakangan. Yang penting makan!

Di saat dina sudah sampai di kedai bakso dan langsung memesan bakso. Setelah bakso datang dina langsung memakannya dengan khidmat sebelum ada suara yang memanggilnya

"Hei"

Lalu dina mendongakan kepalanya melihat sesosok cowok yang memakai jelana jeans hitam dsn jaket warna navy

"Eh hai juga"

Lalu si cowok tadi duduk di depan dina tanpa menyadari muka dina yang tampak bingung "kok gue kayak pernah lihat lo yah" the point dina

"Hehe gue adik kelas lo di kelas 11 perbankan. Masih ingat?"

Kerutan di dahi dina semakin dalam menandakan dia sedang berpikir keras "yang pernah jatuhin buku pas di depan pintu" jawab si cowok. Dan dina hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti

"Kayaknya gue harus kenalan ulang nih. Kenalin gue dika" sambil menjabat tangan ke dina

"Gue dina. Sorry yah lupa tadi"

"Gpp kok. Ya udah dilanjutin aja makannya"

Dina hanya menjawab dengan dehaman dan melanjutkan makanannya yang tertunda. Setelah 10 menit akhirnya akhirnya bakso itu pun habis

"Btw lo kek ada masalah yah"

Mata dina langsung melotot ke arah dika "where you know?" tanya dina kaget

"From your face. Lo makan juga kayak orang kesetanan tadi"

Astaga jadi dina melahap makanan tadi seperti itu? Mau taruh dimana ini image kalau sudah hancur? Di depan cowok lagi!

"Nyante aja din. Lagian mukanya gak parah parah amat" jujur dika yang berusaha menahan senyum dari tadi

Mamiiiiii!
Dina makin malu!
Kenapa harus diperjelas?

"btw can i get your phone number?"

"Yes, You can" lalu dina mengetikan nomor telepon nya di hp dika dengan gemetar karena masih merasa malu

"hehehe dika kayaknya gue harus balik deh. Adik gue nungguin gue dari tadi" alibi dina

Sebenarnya bukan itu alasannya, dia hanya ingin cabut dari tempat ini daripada mukanya makin merah menahan malu

"Oh oke. Hati hati"

"By by" dina lantas jalan sangat cepat. Ingin rasanya dia menghilang di muka bumi ini ya god

"Lucu" gumam dika

🔦🔦

Kenapa babang naufan tiba tiba marah? 😭
Jangan lupa tinggalin jejak yah beb👣

IMPOSSIBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang