promise

10 1 0
                                    

I want to understand your kondition
~dina
.
.
.

Dina sama sekali tidak mood untuk masuk sekolah hari ini
Karena insiden naufan yang membentaknya,menjauhinya,meninggalkannya,lebih memilih orang baru dan masih banyak

Anggap saja dina sudah gila karena dia marah pada hal sepele seperti ini.padahal diantara mereka tidak ada hubungan apapun bukan?

Lalu di saat dia melewati koridor dia melihat naufan sedang membelakanginya, sepertinya dia sedang menelpon seseorang

"Kenapa fir"

"...."

"Iyah tenang aja,nanti bakal gue jenguk kok"

"...."

"Ya udah istirahat yah,gue mau masuk kelas dulu,ok by"

"Dia lagi fan?" Gumam dina

Pada saat naufan membalikan badannya dia terkejut melihat raut muka dina yang tidak bisa dijelaskan "eh din ngapain?"

"....." dina masih dia tak berkutik apapun

"Dina?"

"....."

Pada saat naufan ingin mendekati dina tiba tiba dina berteriak "stop it"

Naufan mengangkat alisnya tidak mengerti dengan perubahn sikap dina "sebenarnya lo anggap gue apa sih fan?"

"Maksudnya?"

"Kalau lo lebih suka cewek itu,gue terima tapi gue mohon jangan perlakuin gue seolah olah lo ada perasaan sama gue fan"

Naufan sudah mengerti dengan permasalahannya sekarang.bukan maksud naufan untuk mempermainkan dina.dia sama sekali tidak memiliki niat seperti itu.demi tuhan!

"Gue gak bermaksud mainin lo din.trust me!"

"Terus maksud lo apa fan.gue capek" lirih dina

Naufan bimbang sekarang "dengerin penjelasan gue din.gue udah gak ada rasa sama firly.dan walaupun gue punya rasa ke dia tapi kita gak bakal bersatu. sampai kapanpun"

Dina bisa melihat raut kekecawaan di mata naufan "kenapa kalian gak bisa nyatu?"

"Untuk saat ini gak bisa gue kasih tau alasannya din. Im sorry"

"No probem,i understand your condition" dina tersenyum maklum

"Thanks"

"Promise to me" kata naufan

Dina mengerutkan kening "janji untuk apa?"

"Janji kalau ada masalah kita bahas sama sama?" Senyum di bibir dina mulai merekah

"Yes i will" jawab dina

Lalu mereka berdua tersenyum.padahal tadi ada masalah bukan? Secepat itu mereka melupakannya?

Terkadang kita hanya perlu mengerti kondisi sekitar agar ego tidak menguasai diri kita

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tertawa hambar dengan kedua insan yang saling tertawa itu "kalian berdua bersatu? Sorry gue gak sebaik itu untuk memendam perasaan gue lebih lama lagi. dan maaf jika setelah ini ada insiden yang ngerugiin kalian"

Lalu orang itu pergi dengan tersenyum sinis

                          *_*


IMPOSSIBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang