Thanks god

9 3 0
                                    

Aku gak tau harus bahagia atau sedih karena nyatanya kamu belum dimiliki oleh siapapun
~yuri
.
.
.

"Firly" gumam naufan di depan  seorang cewek yang terbaring lemah di brankar

"Gue gak tau perihal hati gue masih milih lo atau gak"

"Pas itu gue udah janji buat ngelupain lo. Tapi sekarang? Pas ngelihat kondisi kritis lo kayak gini. Gue tersiksa fir. Gue pengecut kan? Gak bisa konsisten sama hati gue sendiri" tanya naufan pada dirinya sendiri

"Dulu pas lo pergi gue ngerasain rindu yang hebat. Lo juga ngerasain gak?"

"Gue cuman mau bilang kalau ada satu cewek yang tingkahnya tuh aneh, jahil, gak punya malu biasanya malu maluin" kekeh naufan "dia tuh lucu dan gak tau kenapa gue kalau ketemu dia gue deg degan. Rasa yang gue rasain ke lo dulu kembali hadir. Itu salah gak?" naufan menitikan air mata namun segera ditepis. "Fir lo tuh cinta pertama gue. Sifat lo yang lembut jadi ciri khas lo. Gue akui gue sering pacaran tapi hati gue hanya berlabuh ke lo. Tapi... Tapi takdir dengan mudahnya misahin kita"

"Tapi takdir juga nemuin gue sama cewek yang lain lagi fir. Mungkin nanti pas lo sadar lo bakal tau siapa cewek itu"

Naufan tidak tau saja cewek yang terbaring lemah itu mendengarnya tapi dia tidak memiliki tenaga untuk membuka mata. Keadaannya belum sepenuhnya baik

Lalu naufan berjalan mendekati sofa untuk merehatkan tubuhnya yang sangat letih. Hari ini dia sangat lelah. Dan beberapa menit kemudian dia sudah terlelap

Setelah 2 jam naufan baru membuka matanya dan melihat ke arah gadis cantik yang masih terlelap. Karena tidak ada kerjaan naufan membuka handphone dan jarinya membuka aplikasi galeri dan tidak sengaja dia berhenti di foto mereka ber enam di cafe pada saat mereka kumpul bersama teman smp nya, bersama dina juga. Ah lebih tepatnya dia memaksa dina pada saat itu

DINA? naufan baru teringat pada  dina. Kemarin dia meninggalkan dina di pingir jalan dan ah NAUFAN MEMBENTAKNYA! "Brengsek lo fan" gumam naufan yang menyesali perbuatannya kemarin sore "gue harus minta maaf" lalu naufan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci mukanya

Di saat tangan nya sudah mencapai handle pintu tapi tangan nya malah berhenti di udara "terus firly gimana" gumam naufan pada dirinya sendiri

Sekarang naufan berada di kebimbangan. Dia harus memilih 2 pilihan yaitu meminta maaf ke dina atau menjaga firly di sini. Dia merasa iba pada firly tapi dia juga harus meminta maaf ke dina

"Tentuin pilihan lo fan!"

"Ok gue nemenin firly aja. Kasihan dia. Urusan minta maaf ke dina besok aja deh" lalu naufan bergegas untuk kembali ke sofa menatap firly dan mengingat kepingan memorinya dulu. Tapi seperti kata dia tadi TAKDIR TIDAK AKAN MEMPERSATUKANNYA!

Naufan bingung. Dia harus menyalahkan siapa?
Menyalahkan diri sendiri?
Menyalahkan firly?
Atau menyalahkan takdir?
Tidak!
Ini semua sudah garisan takdir dan naufan tidak bisa menentang itu semua!

🌊🌊

Sedangkan di tempat lain dina menatap langit kamarnya dengan tatapan kosong. Masih terngiang di kepalanya saat naufan membentak "GUE BILANG GAK BISA YAH GAK BISA! NGERTI GAK?. INI ANAK ORANG LAGI SEKARAT. GUE MAU BAWA DIA SEGERA BUAT DIOBATIN!"

Lo ngebentak gue karena dia? Emang dia siapa nya lo sih fan?
Sebegitu berharganya dia yah? Apa gue cuman lo anggap bayangan?
Apa gue cuman lo anggap debu?
Apa gue cuman lo anggap angin?
Yang ada, tapi gak lo anggap?  Gumam dina sambil menarik nafasnya panjang

Di saat mood dina turun drastis seperti ini cuman makanan yang mampu membalikan moodnya. Di saat sedih masih bisa bisanya dia mikirin makanan ya allah

Lalu dina segera mengambil hp dan uangnya untuk membeli es cream di toko yang lumayan besar. Dia harus jalan beberapa meter baru sampe di toko tersebut. Setelah dina keluar dari toko itu dan membawa plastik kresek putih yang berisi es cream dan makanan ringan dia berpapasan dengan seorang cewek yang sepertinya tidak asing. Lalu dia mengingatnya

"Em lo yuri kan?" tanya dina

"Eh hai dina. Iyah gue yuri"

"Teman balapan naufan yah?"

"Hooh. Lo habis beli apa?" tanya yuri sambil melihat plastik kresek yang ditenteng oleh dina

"Gue beli es cream sama makanan aja kok" lantas yuri hanya menganggukan kepalanya

"Btw hubungan lo sama naufan gimana" tanya yuri tiba tiba

Dina mengernyitkan dahi "hubungan apa?" gumam dina

Yuri yang melihat kerutan di dahi dina lantas melanjutkan ucapannya "hubungan pacaran lo sama naufan gimana. Jadi baik aja kan?" tanya yuri dengan senyuman merekah padahal hatinya sedang tidak baik baik saja. Hatinya seperti teriris di saat dia menanyakan bagaimana hubungan orang yang dia suka dengan orang lain. Percaya lah itu sangat sakit!

"Gue sama naufan gak ada hubungan apa apa"

"What are you mean?" tanya yuri tidak mengerti

"maksud gue, me and him just friend and not more" jawab dina

"What?" pekik yuri, dia sangat terkejut dengan penuturan dina kalau dia dengan naufan hanya sekedar teman? Bolehkah yuri berharap lebih atas hal ini? "Thanks god" batin yuri

Lalu yuri memeluk dina secara tiba tiba. Dina sangat terkejut atas hal itu

"Eh eh yur lo kenapa?"

"Gpp kok. Yaudah gue mau belanja dulu yah. By by din" yuri melambaikan tangannya ke dina

"Ok by by" dina melambaikan juga tangannya ke yuri. Walau dia masih bingung atas tindakan yuri tadi. Tapi tak apalah selagi orang lain bahagia dina juga ikut bahagia

                           ***

Hai im come back😆
Jangan lupa tinggalin jejak 👣

IMPOSSIBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang