Light

33 5 2
                                    

Kamu beruntung pernah menjadi orang yang dia khawatirkan
~yuri
.
.
.

Brum brum brum...

Bunyi mobil di area balapan membuat cewek yang disamping naufan menatap ngeri tempat sekelilingnya ini

Naufan sudah sangat peka dengan ketakutan dina di sampingnya, tapi dia berpura pura tidak memperdulikannya

"Fan lo ngapain sih bawa gue kesini?" tanya dina sedikit berteriak karena dihalangi oleh bunyi mobil lainnya

"Gak usah banyak nanya deh. Lagian lo kan udah janji di kantin kemarin mau menuhin persyaratan gue"

Dina hanya mengerucutkan bibirnya

Jadi ini kesepakatan mereka di kantin yang membuat muka dina menegang setelah naufan membisikan kata kata keramat. Lebih tepatnya pemaksaan dari sang king naufan

Banyak yang menatap sinis ke arah dina terutama kaum hawa, walau dina tidak tau alasan mereka menatap seperti itu

Lalu datang satu cewek dari arah berlawanan. Dina memperhatikan penampilannya dari atas sampe bawah. Sepertinya dia anak yang sudah terbiasa di area malam seperti ini dan seumuran dengannya dan juga keliahatannya easy going. Maybe?

"Eh yuri gue titip dina bentar. Ada urusan gue" Dan naufan lantas meninggalkan dina dengan perempuan bernama yuri ini

Kekhawatiran di muka naufan sangat jelas dan hanya diberikan senyum simpul oleh yuri atas perintah dari naufan untuk menjaga si dina

"Hai gue yuri" perempuan bernama yuri itu mengulurkan tangannya di hadapan dina

"Em gue dina" jawab dina kaku

"Nah jadi disini gue bisa dibilang partner baik dari naufan setelah alan. Gue harap lo nyaman di tempat ini" senyum yuri sambil melihatkan lesung pipinya

Oh tuhan? Bagaimana dina bisa nyaman di tempat yang seperti ini. Takut? Iyah

"Jadi alan biasa ngikut balapan kek gini? " karena rasa keponya sudah kumat jadi dina langsung bertanya

"Iyah, tapi lebih sering sih naufan. Dan mereka juga punya geng yang name nya light" jelas yuri sambil melihat ke area balapan

"Kenapa bisa dinamain light"

"Yah mungkin menurut gue Walaupun mereka hidup di area balapan yang orang bilang warnanya hitam, tapi mereka menganggap dunia balapan itu sebagai cahaya. Karena disini mereka bisa ngilangin stress dengan ngelampiasin semuanya dengan cara naikin motor dan yang lebih seru lagi sambil teriak yang kencang banget dan lo bakal ngerasa beban lo hilang" jelas yuri panjang lebar dan matanya berbinar. Dan sekarang matanya menatap dina intens "Gue harap lo wanita yang bisa ngerubah naufan"

Dina sangat bingung dengan kalimat yang dilontarkan oleh yuri

"Maksudnya gimana yur?"

"Ah nanti lo juga tau, btw lo adalah cewek pertama yang dibawa oleh naufan di area balapan"

Dina hanya menganggukan kepalanya walau ada sebagian yang tidak dia mengerti dari ucapan yuri

"Itu naufan udah balik" tunjuk yuri ke arah naufan yang menghampiri mereka

"Yur gue titip dina bentar yah, balapan bentar lagi nih. Dia juga anak baru disini"

Dikira dina bayi kecil yang dititip titip segala

"Ok sip. Lo fokus aja sama balapan lo"

Dan hanya diacungi jempol boleh naufan dan batang hidungnya sudah tidak terlihat lagi

"Gue boleh nanya gak" setelah lumayan lama hening akhirnya dina membuka suara

"Boleh. Mau nanya apa?" walau tatapan yuri masih lurus ke depan

"Sebenarnya naufan mau balapan sama siapa sih dan kenapa bisa mereka janjian balapan malam ini"

Yuri hanya terkekeh dengan pertanyaan dari dina

"Jadi lo belum tau?". Dijawab anggukan oleh dina "lo lihat cowok disamping naufan" dan dina mengikuti arah tangan yuri "itu hairul. Mereka udah musuhan dari dulu dan hairul selalu jadi pihak yang menantang naufan balapan yah walaupun pada akhirnya naufan yang menang. Tapi gak tau malam ini siapa yang bakal jadi pemenang. Dan tentang mereka kenapa bisa musuhan gue juga gak tau dan juga alasan mereka balapan malam ini gue juga gak tau. Lo bisa langsung nanya sama naufannya sendiri"

"Lo kayak kenal banget yah sama naufan yur?"

"Nanti juga lo bakal tau. Seberapa kenal gue sama dia" "dan seberapa sayang juga gue sama naufan din". Batin yuri "Ya udah sekarang kita lihat balapan yuk. Bentar lagi udah mulai tuh"

Dan hanya diangguki oleh dina dan tangannya ditarik oleh yuri. Walau dina masih memikirkan raut muka yuri tadi. Seperti ada yang disembunyikan
                    🔦🔦

Jangan lupa tinggalin jejak 👣
Love you all😍

IMPOSSIBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang