Seseorang yang Mencurigakan

692 82 15
                                    

"Jadi kita dateng atau nggak?" Tanya Woojin pada seseorang di seberang telepon.

"Kita bicarain besok aja sama yang lainnya, aku ngantuk. Ini udah malem." Ujar orang itu. Itu suara Bangchan.

Begitu Woojin menerima surat undangan itu, ia langsung menelepon Bangchan. Tapi memang sebaiknya ia tidak memberitahu undangan tersebut sekarang karena ini sudah larut malam. Akhirnya Woojin hanya bisa mendesah pasrah dan menutup teleponnya.

Pintu ruang rawat Jeong In terbuka lagi. Kali ini bukan managernya yang masuk, melainkan seorang suster. Awalnya ia heran karena ada suster yang masuk saat larut malam seperti, dimana pasiennya sedang istirahat dan tidak ada keadaan yang darurat.

"Maaf saya hanya ingin mengecek kondisi pasien." Ujar suster itu. Suaranya pelan sekali dan wajahnya tertutupi masker. Suster itu berbicara sambil menundukkan kepalanya. Woojin sedikit curiga, takutnya dia bukan suster asli melainkan fans yang menyamar. Bisa saja, kan?

"Saya suntikkan obat dulu ya." Woojin mengangguk pelan. Ia memperhatikan semua gerak-gerik suster itu. Tidak ada yang mencurigakan. Suster itu cukup cekatan dalam menyuntik sebuah cairan ke infus milik Jeong In.

Setelah melakukan pengecekan terakhir, suster itu berpamitan keluar. Woojin segera duduk lagi di kursi yang ada di dekat tempat tidur Jeong In. Ia memainkan ponselnya lagi karena merasa bosan. Walaupun sudah tengah malam, ia masih tidak bisa tidur. Karena itu ia memutuskan untuk bermain game di ponselnya.

Hukkk...

Woojin melirik ke arah Jeong In. Ia terkejut setengah mati saat melihat Jeong In kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Ia sampai melempar ponselnya dan segera mendekat ke tempat tidur Jeongin. Ia memencet bel untuk memanggil suster dan dokter. Woojin juga berlari keluar dan berteriak di koridor rumah sakit yang sepi.

"Tolongggg...."

Tak butuh waktu lama, segerombolan suster dan seorang dokter datang menghampiri ruang rawat Jeong In. Mereka segera memberikan pertolongan padanya. Woojin disuruh menunggu di luar selama dokter mengurus Jeong In.

"Ya Tuhan! Apa jangan-jangan suster yang masuk tadi bukan suster yang ada di sini?" Gumam Woojin dalam hatinya. Ia tadi sudah curiga dengan suster itu tapi melihatnya cukup cekatan, Woojin berusaha menghilangkan pikiran buruknya itu.

"Semoga Jeong In baik-baik aja."

@@@

Bangchan, Jisung, Hyunjin, Seungmin, Felix, Changbin, dan Lee Know datang menghampiri manager mereka yang duduk di depan ruang rawat Jeong In.

"Woojin dimana hyung?" Tanya Bangchan.

"Dia kusuruh tidur di mobil. Semalaman dia nggak tidur karena Jeong In tiba-tiba kejang-kejang. Sekarang kondisinya sudah lebih baik." Jelas manager mereka. Mereka serentak langsung terkejut mendengar penuturan manager mereka. Woojin belum memberitahu mereka tentang hal itu.

"Kenapa Jeong In tiba-tiba bisa kejang-kejang?" Tanya Seungmin dengan wajah paniknya.

"Katanya sih ada orang yang ngecoba bunuh Jeong In lewat cairan infusnya. Menurut keterangan Woojin sih ada seorang suster yang masuk ke dalam malam-malam terus nyuntik sesuatu ke infusnya Jeong In. Aku udah suruh pihak rumah sakit cari rekaman CCTVnya." Jelas manager mereka.

"Kita boleh jenguk Jeong In sekarang?" Tanya Bangchan. Manager mereka segera menggeleng pelan.

"Nggak ada yang boleh jenguk Jeong In sekarang. Itu juga keinginannya Woojin supaya nggak ada yang bisa masuk ke sana." Ucap manager mereka. Bangchan langsung mengangguk-angguk paham.

The Masked | Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang