I.N

920 104 12
                                    


"Nggak! Aku nggak mau dateng." Teriak Changbin.

Sudah 20 menit mereka duduk di ruang tengah dan selama itu juga Bangchan berusaha meyakinkan teman-temannya untuk datang.

"Aku nggak mau ada yang mati lagi." Lanjut Changbin.

"Tenang aja, Bin. Nggak akan ada kejadian kayak gitu lagi. Percaya sama aku. Lagian ini cuman pesta biasa. Kalau kita nolak, kita nggak profesional dong. Mereka minta kita tampil di pestanya. Nih, baca!" Bangchan menyodorkan kertas merah itu ke hadapan Changbin.

"Ya tapi tetep aja, aku nggak mau dateng. Aku yakin yang lain juga sepemikiran dengan aku." Ucap Changbin.

"Iya...kita setuju sama Changbin Hyung. Kita nggak mau dateng ke pesta itu lagi." Balas Seungmin. Bangchan yang mendengar itu langsung mengusap wajahnya kasar.

"Ya Tuhan. Ada apa sih dengan kalian semua ini? Aku tekankan sekali lagi ya. Ini CUMAN pesta biasa." Ujar Bangchan dengan nada yang sedikit meninggi.

"Hyung...." Panggil Jeong In. Bangchan segera menolehkan kepalanya ke arah Jeong In.

"Kenapa sih hyung kayaknya pingin banget kita ke sana?" Tanya Jeong In.

"Pasti dia berencana untuk ngebunuh salah satu dari kita, sesuai arahan Park Jinyoung PD-nim." Celetuk Hyunjin. Bangchan yang mendengar itu segera mengernyit bingung.

"Apa maksudmu? Aku nggak ngerti kalian bahas apa." Ucap Bangchan. Mereka hanya diam saja mendengar pertanyaan Bangchan itu.

"Udah...udah...nggak usah saling tuduh lagi. Kita tetep dateng aja ke sana. Nggak ada salahnya juga..." Ucap Woojin. Jeong In sempat ingin protes tapi Woojin segera melanjutkan omongannya.

"Tapi...kita jangan pencar-pencar." Usul Woojin. Mereka setuju dengan usulan Woojin itu.

"Oke...aku setuju." Ucap Bangchan.

@@@

21 September 2018

Malam itu mereka telah bersiap-siap untuk pergi ke pesta topeng itu kembali. Changbin sebenarnya enggan untuk ke sana lagi. Ia bahkan berniat untuk kabur saja. Woojin berusaha untuk meyakinkan dia kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Semuanya sudah siap?" Tanya Bangchan pada teman-temannya. Mereka mengangguk pelan atas pertanyaan Bangchan itu.

Akhirnya mereka bersama-sama masuk ke dalam mobil van mereka yang telah terparkir persis di depan pintu asrama. Manager mereka yang baru segera melajukan mobil ke tempat pesta. Tempatnya masih sama seperti yang sebelumnya.

Tak butuh waktu yang lama, mereka telah sampai ke tempat itu. Tamu yang datang lebih banyak dari yang sebelumnya. Begitu mereka muncul di depan pintu rumah itu, laki-laki yang menyambut mereka dulu, datang menghampiri mereka.

"Selamat datang kembali di pesta ini. Ketua ingin bertemu dengan Anda." Ucap pria itu. Ia menuntun jalan mereka ke ruangan yang dulu. Pria itu mengetuk pintu itu pelan lalu membukanya. Mereka didorong masuk ke dalam dan setelah itu pintu ditutup kembali.

"Akhirnya kalian datang juga. Selamat datang di rumahku. Aku senang kalian mau memenuhi undanganku setelah kejadian bulan lalu." Ucap wanita itu. Bangchan dan teman-temannya hanya diam saja.

"Suatu kehormatan sekali karena malam ini kalian mau tampil di sini. Kalian sudah lihat panggungnya? Aku sendiri yang mendesainnya. Semoga sesuai dengan kalian." Lanjut wanita itu.

"Kami akan melihatnya nanti. Terima kasih." Balas Bangchan sebagai perwakilan teman-temannya.

Keheningan menyelimuti mereka tiba-tiba. Wanita itu menyesap wine merahnya sambil memperhatikan mereka dengan seksama.

The Masked | Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang