Selang beberapa hari setelah kematian teman mereka yang sangat berharga, membuat mereka tidak semangat untuk melakukan sesuatu. Mereka hanya bisa meringkuk di tempat tidur seperti Jeong In dan Woojin. Mereka berdua bahkan sedang meratapi foto Seungmin.
"Woah ini benar-benar gila. Aku masih nggak rela Seungmin pergi gitu aja." Teriak Woojin dengan frustasi. Ia mengacak rambutnya dengan sebal untuk meluapkan emosinya.
"Udahlah hyung, kita harus kuat. Orangtua Seungmin aja udah bisa ngerelain, kita juga harus bisa." Ujar Jeong In. Ia menutup layar ponselnya dan beranjak berdiri.
"Hyung, temeni beli americano." Rengek Jeongi In pada Woojin. Akhirnya Woojin bangkit juga dari tempat tidurnya dan berjalan mengikuti Jeong In.
Mereka berdua jalan beriringan menuju cafe yang ada di dekat asrama mereka. Tak lupa mereka juga menggunakan samaran karena akhir-akhir ini mereka sangat populer di Korea Selatan.
Mereka masuk ke sebuah cafe yang tidak terlalu ramai. Jeong In mendatangi meja cafe dan menyebutkan pesanannya. Sedangkan Woojin sedang mengedarkan pandangannya ke seisi cafe itu.
"Hyung, mau pesan apa?" Tanya Jeong In pada Woojin.
"Ice Americano." Ucap Woojin tanpa menoleh sama sekali. Setelah memesan, mereka berdua menunggu di tempat pengambilan minuman.
Mata Woojin menangkap sesosok orang yang sangat ia kenal sedang berbicara dengan seseorang. Walaupun orang itu menggunakan samaran tapi melihat tinggi badan dan rambutnya, Woojin bisa mengenali orang itu.
"Jeong..." Panggil Woojin pada Jeong In yang ada di sebelahnya, sedang mengamati kerja para pembuat minuman.
"Apa?" Woojin membalik badan Jeong In sehingga pria itu menghadap ke seisi cafe, sama seperti dirinya.
"Kamu lihat laki-laki yang duduk di sana nggak?" Woojin menunjuk seseorang yang duduk di pojok cafe. Orang itulah yang sejak tadi Woojin amati.
"Memangnya kenapa hyung?" Tanya Jeong In yang sudah bisa melihat jelas arah yang ditunjuk oleh Woojin.
"Bukannya itu Bangchan-Hyung? Dia lagi sama siapa ya?" Tanya Woojin.
"Mana aku tahu, hyung. Habis ini kita datengi aja." Balas Jeong In yang membalik badannya lagi dan mengambil minumannya. Ia memberikan segelas ice americano pada Woojin. Setelah mereka mendapatkan minumannya, mereka mendatangi meja yang tadi ditunjuk oleh Woojin.
"Hyung..." Sapa Woojin pada orang yang diduga Bangchan itu. Orang itu langsung menoleh ke arah Woojin dan Jeong In.
"Eh? Kalian kok bisa ada di sini?" Tanya orang itu. Dari suara yang dikeluarkannya, mereka yakin kalau orang itu adalah Bangchan.
"Jeong In lagi ngidam americano jadi aku nganterin dia ke sini. Hyung lagi sama siapa?" Woojin menoleh pada orang yang duduk berhadapan dengan Bangchan. Orang itu menggunakan masker hitam dan kepalanya tertutupi topi. Woojin tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Orang itu memberikan tanda melalui tangannya pada Bangchan dan langsung pergi meninggalkan mereka. Woojin dan Jeong In langsung menatap kepergian orang itu dengan pandangan bingung.
"Itu...temen aku waktu SMP. Kita lagi reunian kecil-kecilan di sini." Ujar Bangchan.
"Kalian nggak balik? Nanti kalau ada yang ngenalin kalian bisa bahaya loh." Lanjut Bangchan.
"Hyung nggak balik juga?" Tanya Jeong In. Bangchan langsung menggeleng.
"Nggak. Aku masih mau omong-omongan sama temenku itu. Kalian balik duluan aja." Balas Bangchan. Akhirnya Woojin dan Jeong In balik terlebih dahulu ke asrama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Masked | Stray Kids ✔
Fanfiction"The mask that can hide your life and lie." Welcome to masquerade party, where everything happened!