Jeong In meraung-raung sejak pagi. Ia masih tidak rela jika teman satu grupnya itu sudah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Woojin juga tidak bisa berhenti menangis, apalagi Hyunjin. Ia orang yang terakhir kali bersama dengan Seungmin.
Iya, Kim Seungmin telah menjadi korban atas pesta semalam.
"Udah Jeong, nanti Seungmin nggak tenang." Ujar Bangchan sambil menepuk-nepuk pundak Jeong In.
Mereka berdelapan sedang berada di depan foto Seungmin untuk memberi penghormatan terakhir sebelum nantinya dipindahkan ke krematorium. Tentunya kepergian Seungmin ini menjadi luka yang sangat dalam bagi teman-temannya.
"Ini semua salahku. Harusnya aku nggak pisah sama dia waktu itu. Maafin aku Seungmin." Ujar Hyunjin dengan nada lemah.
"Udah, ini semua bukan salah kamu kok. Mungkin memang takdir Seungmin udah kayak gitu." Bangchan meraih bahu Hyunjin yang berdiri di sebelahnya.
"Aku bener-bener akan bunuh orangnya kalau sampai ketemu." Gumam Felix. Ia meremas ujung jas hitamnya untuk meluapkan amarahnya.
"Aku tahu kalau ini semua bakal terjadi." Suara Lee Know langsung menjadi perhatian teman-temannya.
"Apa maksudmu? Kamu udah tahu kalau akhirnya Seungmin kayak gini?" Changbin yang ada di sebelahnya langsung menyahut. Lee Know merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kertas kecil yang ia dapat waktu di rumah sakit. Ia memberikan kertas itu pada Changbin.
Teman-temannya yang lainnya langsung mengerumuni Changbin karena penasaran. Changbin membuka kertas itu dan langsung menggeram marah saat tahu isinya.
"Siapa yang kasih ini ke hyung? Kenapa hyung nggak bilang dari awal? Kita kan masih bisa nyegah kalau udah dapet clue kayak gini dari awal." Ujar Changbin yang langsung menyerang Lee Know. Ia menarik kerah kemeja Lee Know.
"Aku dapet ini waktu ada di rumah sakit. Kemarin kan aku udah bilang kalau mending aku aja yang berangkat supaya Seungmin yang di rumah. Tapi kamu sendiri kan yang nolak?" Ujar Lee Know dengan tatapan tidak terima.
"Coba kalau hyung jujur ke kita kemarin, mungkin aku nggak akan ngomong gitu. Semua ini salahmu!" Changbin langsung mendorong Lee Know ke dinding. Ia benar-benar emosi sekarang.
"Percuma aja kalian tengkar gitu, nggak akan bisa ngubah keadaan. Seungmin udah nggak ada jadi mending kalian diem aja daripada buat kegaduhan kayak gitu." Ucap Woojin yang berdiri paling jauh dari mereka. Ia sendiri masih meratapi foto Seungmin.
"Apa yang dibilang sama Woojin itu bener. Kalian sebaiknya diem aja. Nggak enak juga dilihat sama para tamu yang lainnya. Orangtua Seungmin juga lagi sedih jadi jangan buat mereka tambah sedih lagi." Sahut Bangchan yang berusaha melerai Changbin dan Lee Know.
Hyunjin dan Jisung menarik Lee Know untuk keluar dari ruang duka. Sebelumnya Hyunjin memungut kertas kecil yang tadi dilempar oleh Changbin. Felix yang melihat mereka pergi segera mengekornya. Mereka berjalan ke sebuah taman yang tak jauh dari sana. Udara segar siapa tahu bisa meredakan emosi Lee Know.
"Hyung...emangnya kapan hyung dapet ini?" Tanya Jisung dengan suara pelan. Lee Know menghela nafas sebentar sebelum berkata.
"Sebulan yang lalu waktu Jeong In di rumah sakit. Pas itu kalian kan lagi diskusi tentang undangan pesta itu. Aku ada di barisan paling belakang. Terus ada orang yang nabrak aku lalu ninggal catetan itu." Jelas Lee Know. Hyunjin, Jisung, dan Felix masih setia mendengarkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Masked | Stray Kids ✔
Fanfiction"The mask that can hide your life and lie." Welcome to masquerade party, where everything happened!