"Kamu yakin itu pesen dari Lee Know?" Tanya Woojin dengan wajah terkejutnya. Felix langsung mengangguk lemah.
Bangchan, Changbin, Woojin, Hyunjin. Jisung, Felix, dan Jeong In sedang berkumpul di ruang tengah asrama mereka untuk membicarakan pesan misterius yang mengatasnamakan Lee Know itu. Wajah mereka langsung menegang. Bagaimana orang yang sudah mati bisa mengirim pesan?
"Dia nyuruh kita ngapain?" Tanya Woojin pada Felix.
"Kita disuruh nyusul dia di Gwangju." Jawab Felix singkat.
"Hah? Gwangju? Yang bener aja. Jauh banget." Celetuk Changbin. "Kalian nggak ngerasa gitu kalau ini cuman akal-akalan orang misterius itu buat ngejebak kita. Aku cuman takut kalau kita nanti bernasib sama kayak Seungmin sama Lee Know."
Mereka langsung terdiam. Semuanya tampak berpikir keras atas masalah itu. Mereka berusaha mempercayai bahwa itu memang pesan dari Lee Know tapi disatu sisi mereka juga tidak percaya karena jasad Lee Know sendiri sudah dibakar dan disemayamkan di krematorium.
Kalau itu benar Lee Know yang asli, lalu potongan tubuh siapa yang mereka lihat waktu ada di mobil?
"Hyung, hyung nggak mau mutusin sesuatu gitu. Daritadi hyung yang paling diem loh." Ujar Hyunjin. Bangchan segera menegakkan tubuhnya lagi. Orang itu tampak seperti orang linglung.
"Aku, aku nggak tau harus mutusin apa." Balas Bangchan dengan suara pelan.
"Gini aja..." Woojin membuka suaranya. Mereka langsung mengalihkan perhatiannya pada Woojin.
"Kita tunggu beberapa hari lagi. Kalau memang itu pesan dari Lee Know yang asli, dia pasti akan ngirim pesen lagi. Kalian paham kan maksudku?" Ujar Woojin. Mereka segera mengangguk paham
"Oke kita tunggu beberapa hari lagi..." Balas Changbin
@@@
"Gimana lix, udah dapet pesen lagi nggak?" Tanya Woojin pada Felix. Pria itu langsung menggeleng pelan.
Sudah empat hari ini mereka menunggu pesan lain dari orang yang katanya Lee Know itu, namun tidak ada pesan apapun selama itu. Mereka sudah mulai pasrah. Awalnya mereka sangat berharap kalau –kalau Lee Know ternyata masih hidup, namun harapan mereka itu mulai luntur.
"Hah...aku sudah duga. Mana mungkin orang yang udah mati bisa hidup lagi." Ujar Changbin dengan nada yang terdengar putus asa.
"Tapi siapa tahu aja memang Lee Know belum mati. Waktu itu kan yang ditemuin cuman potongan tubuh jadinya kita juga nggak bisa tahu kalau itu memang bener Lee Know atau nggak." Balas Woojin.
"Ya nggak tau deh. Semoga aja ada keajaiban." Balas Changbin acuh tak acuh. Pria itu memilih untuk jalan ke arah kamar tidurnya lagi dan memilih untuk merenung di kamar.
Walaupun sikap Changbin yag terkadang kasar dan lebih mudah emosi, ia sebetulnya sangat menyayangi teman-temannya yang lainnya. Ia sendiri dalam hatinya sangat-sangat berharap kalau Lee Know masih hidup tapi ia takut kalau nanti kenyataannya sangat mengecewakannya.
"Guys...Guyss...." Hyunjin mendorong pintu depan sangat keras hingga Woojin dan Felix terkejut setengah mati. Di belakang Hyunjin ada Jisung yang berusaha menyamai langkah Hyunjin. Sayangnya ia kalah cepat dari langkah Hyunjin dan membuatnya tertinggal di belakang.
"Aku dapet pesen dari Lee Know- Hyung." Ujar Hyunjin dengan wajah berseri-seri. Ia menunjukkan layar ponselnya pada Woojin dan Felix.
Kedua pria itu langsung bangkit berdiri dan menghampiri Hyunjin. Mereka bahkan merampas ponsel milik Hyunjin supaya bisa membaca pesan yang ada di sana dengan jelas.
+82456XXXXXXX
Njin, ini Lee Know. Aku masih belum mati. Aku udah hubungi Felix tapi kayaknya dia nggak percaya. Tolong kamu sama yang lainnya dateng ke alamat ini.
Felix memperhatikan pesan itu dengan seksama. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan mencocokan nomor ponsel kedua pesan itu. Nomornya benar-benar cocok dan alamat yang diberikan juga sama.
"Kayaknya ini bener-bener Lee Know-Hyung deh." Ujar Felix.
"Ada apa nih?" Tanya Changbin yang baru keluar dari kamar tidurnya. Ia tadi cukup terganggu dengan suara berisik milik Hyunjin dan yang lainnya.
"Kita dapet pesen lagi dari Lee Know. Tapi kali ini lewat Hyunjin..." Ujar Woojin. Changbin seketika meloncat kegirangan. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya itu.
"Kalau gitu kita harus ke sana sekarang." Ujar Changbin yang langsung melesat ke kamarnya.
"Kita harus hubungi Bangchan-Hyung sekarang." Woojin segera mengeluarkan ponsel miliknya dan menelepon nomor Bangchan.
Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi. Your number –
"Nggak diangkat. Coba aku hubungi lagi." Ujar Woojin yang langsung menghubungi Bangchan kembali.
Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif –
"Ponselnya malah mati sekarang. Aneh deh..." Ujar Woojin lagi.
Drrttttt.....drrttttt
Sebuah panggilan masuk melalui ponsel milik Woojin itu. Namun bukan Bangchan yang meneleponnya, melainkan manager mereka.
"Ya, Hyung?" Sapa Woojin.
"..."
"Hah? Ilang? Kok bisa?"
"..."
"Udah dicariin kemana-mana nggak? Barang-barangnya masih ada di mobil nggak?"
"..."
"Ya udah Hyung, makasih infonya..." Woojin segera memutuskan sambungan ponselnya dan menatap Hyunjin, Jisung, dan Felix dengan tatapan nanar.
"Bangchan Hyung hilang..."
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Masked | Stray Kids ✔
Fanfiction"The mask that can hide your life and lie." Welcome to masquerade party, where everything happened!