Muncul Lagi

571 71 9
                                    

"Eh ada apa nih? Aku tadi denger namaku disebut-sebut." Tanya Changbin.

"Hei, kalian udah denger berita baru nggak? Yang soal petisi-petisi itu?" Bangchan membuka pintu asrama mereka cukup keras. Pria itu sedang menggenggam ponselnya yang menampilkan berita yang Felix tunjukkan pada Woojin dan Jeong In tadi.

Lee Know, Hyunjin, Jisung, Felix, Jeongin, dan Woojin segera menghela nafas lega. Mereka berenam mengangguk pelan. Untung saja Bangchan datang diwaktu yang tepat jadi mereka tidak perlu memberi penjelasan pada Changbin.

Semoga saja Changbin tidak mendengar pembicaraan mereka.

"Eh? Berita apa? Aku baru bangun tidur jadi nggak tahu apa-apa." Ujar Changbin. Ia segera mendekati Bangchan dan melihat isi ponselnya.

"Serius nih? JYP mau ditutup? Hua...nasib kita gimana dong?" Tanya Changbin yang tampak panik.

"Ya pindah agensi lah hyung. Kita kan udah terkenal jadi pasti ada yang mau terima." Ujar Felix dengan nada santai.

"Eh kok gitu? Kamu masih dendam sama Jinyoung PD-nim? Kan dia akhirnya ndebutin kamu juga bareng kita." Ujar Changbin.

"Yah itu kan cuman saranku aja kalau nanti JYP bener-bener tutup. Daripada kita nganggur dan jadi beban orangtua? Kita kan nggak bisa kerja kantoran, masih kecil juga and not our speciality..." Balas Felix.

"Omongan Felix bener kok. Tapi kita harus berharap semoga Jinyoung PD-nim bisa ditemukan soalnya dia pemegang kunci paling penting di JYP." Ujar Woojin yang berusaha menengahi perdebatan antara Felix dan Changbin.

Tinggg

Sebuah pesan masuk. Kali ini bukan ponsel Bangchan yang berbunyi, melainkan Woojin. Ia mengecek pesan yang barusan masuk ini.

"Dari siapa Jin?" Tanya Changbin yang penasaran.

"Dari rumah sakit. Katanya kita bisa ngecek rekaman CCTV suster yang waktu itu nyoba bunuh Jeong In." Ujar Woojin.

"Eh? Baru keluar sekarang? Yang bener aja. Kukira udah dari kemarin." Sahut Changbin.

"Iya. Pihak rumah sakit soalnya nggak cuman ngecek satu CCTV yang ada di ruang rawat Jeong In aja, tapi hampir seluruh bagian rumah sakit. Jadi maklum baru keluar sekarang." Jelas Woojin.

"Kalau gitu kita berangkat sekarang," Ujar Bangchan yang langsung menyambar kunci mobilnya.

"Eh ntar aja. Aku mau mandi dulu." Balas Changbin. Laki-laki itu segera melesat ke arah kamar mandi. Teman-temannya yang mendengar itu langsung mendesah pasrah.

@@@

"Jadi ini suster yang waktu itu?" Tanya Jeong In pada petugas yang menjaga CCTV di rumah sakit itu. Di depan mereka berdiri seorang suster yang wajahnya tertunduk lesu.

"Iya. Dia sendiri sudah mengakuinya. Karena itu kami sudah memecatnya." Jelas petugas itu.

"Kenapa Anda melakukannya? Padahal Jeong In nggak punya salah apa-apa sama Anda. Atau jangan-jangan Anda sasaeng fans ?" Tanya Changbin. Bangchan dan Woojin yang mengapit Changbin sudah menahan tubuhnya supaya Changbin tidak bertindak terlalu jauh.

"S-S-Saya cuman di-disuruh..." Ujar wanita itu dengan gagap. Ia ketakutan sekarang.

"Siapa yang nyuruh Anda?" Tanya Woojin dengan nada yang lebih lembut supaya wanita itu tidak terlalu tertekan.

"Saya nggak bisa liat wajahnya. Dia pakai masker. Kepalanya ditutupi sama topi hoodie. Terus dia pakai celana jeans sobek-sobek dan tingginya kira-kira segini." Wanita itu mengangkat tangannya dan mengira-ngira tinggi orang yang menyuruhnya.

The Masked | Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang