• Buku aneh •

589 40 9
                                    

Shingeki no Kyojin © Hajime Isayama

zukünftiges Buch © lili_merah

Rivaille Ackerman x Eren Jeager

#Riren#

Tidak ada keuntungan material yang diterima,

Karena fanfic ini hanya untuk kesenangan semata.

Silahkan komen jika tidak keberatan

Dan

Selamat membaca^^

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Kriniigggg!!!   Kriniigggg!!!

Kriniigggg!!!

Bukan suara bel sepeda, bukan pula suara dering telepon tanda adanya panggilan masuk.

Suara bising itu berasal dari dalam sebuah rumah sederhana berlantai dua dikompleks perumahan trost. Lebih tepatnya didalam kamar seorang pemuda dengan dinding bercat hijau muda. Dan lebih tepatnya lagi  suara bising itu berasal dari benda bulat dengan angka berjajar melingkar dipermukaanya bernama jam weker.

Tentu jika dilihat jam weker ini telah melaksanakan misi yang diembannya, yaitu membangunkan tuannya. Tapi sepertinya misi ini tidak berjalan dengan baik, sebab si tuan rumah masih terlihat molor dan tidak bereaksi dengan panggilan si weker.

"Berisik sekali"

Gumaman terdengar dari gundukan selimut diatas ranjang. Suara ranjang berderit kecil menandakan adanya pergerakan. Tangan tan terulur, meraba raba udara sekilas dan setelah menemukan objek yang dicarinya telapak tangan mendarat dikepala weker, menekannya pelan dan seketika suara bising terhenti, digantikan dengan dengkuran halus dan gundukan selimut yang terlihat bernafas teratur.

Hingga 15 menit kemudian berlalu, masih tetap diposisi yang sama, gundukan selimut yang tidak beranjak dari posisinnya, dan jam weker yang tergeletak naas tak berdaya.

Tapi pemandangan itu tak berlangsung lama sebab detik berikutnya terdengar suara pintu kamar yang terjeplak kuat diikuti suara melengking tinggi yang tidak hanya dapat membangunkan si gundukan selimut, tapi juga satu kompleks perumahan trost dapat terbangun semua.

"EREN CEPAT BANGUN! SUDAH JAM BERAPA INI HAA?  KAU AKAN TERLAMBAT!".

Wanita paruh baya berjalan tergesa mendekati selimut dan menarik paksa selimut itu, memperlihatkan seorang pemuda yang masih bergelung nyaman layaknnya anak kucing.

"EREN BANGUNLAH!".

Si objek teriakan menggeliat pelan

"Lima menit lagi kaasan~"

ucap eren sambil tangannya meraba raba mencari selimutnya. Tapi tak kunjung ketemu karena selimut kesayangannya sekarang sedang direbut paksa oleh kaasannya.

"Cepat bangun eren! Atau kau akan terlambat dihari pertamamu sekolah. Dasar!"

Tak menyerah tangan lentik meraih bahu sipemuda dan menggoyangkannya gemas.

"Kaa sann aku masih ngantuk~"

"Dasar kau ini, sudah kaa san bilang jangan begadang dihari pertamamu masuk sekolah, kau memang tak pernah mendengarkan".

zukünftiges BuchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang