Malam ini berbeda dari malam-malam sebelumnya. Biasanya Eren akan menghabiskan waktunya dengan menonton anime sampai larut atau bermain game sampai ketahuan Kaasannya dan berakhir ia yang mendapat ceramah singkat tentang bagaimana bahayannya begadang yang tak kurang dari satu setengah jam.
Eren kini tak ada minat bahkan hanya untuk memegang joystick andalannya. Memangnya apa yang terjadi dengan Eren yang agak lain daripada biasanya?
Semua bermula karena kejadian di klub melukis tadi. Pertemuannya kembali dengan senpai berdada batu yang dulu tidak sengaja ia tabrak, dan jangan lupakan kalau Eren dulu sempat mengagumi ke ikemenan senpainya itu.
Ditambah dengan tragedi memalukan dikantin dan berakhir dengan ia yang harus diseret paksa oleh senpai tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban.*oh ayolah memangnya dia menghamili anak orang?
Dan seakan nasib buruk senang sekali berada dipihaknya, ternyata Senpai itu adalah ketua osis yang pasti memiliki wewenang yang lebih besar daripada siswa lain. Mungkin jika dia berencana untuk memberikan hukuman pada Eren, dia bia saja melakukannya.
" Ohhh kenapa dunia ini sempit sekali "
Ratap Eren sambil menelungkupkan kepalannya diatas meja. Sebenarnya ia bertanya-tanya, dari sekian banyak manusia yang ada disekolahannya, kenapa harus Senpai itu yang selalu ia temui? Pasti ada dalang dibalik semua ini,*bisikan dari dunia lain 'ouhh tentu saja, kau betul sekali nak'. Dalang yang gemar sekali membuat hidupnya menderita. Andaikan saja ia memiliki kekuatan untuk berubah menjadi raksasa setinggi 15 meter yang doyan makan manusia, maka manusia pertama yang akan dia jadikan korbannya pastilah dalang penyebab semua masalah yang menimpanya ini*suara dari dunia lain 'ehh jangan gitu dong ren, kan kalo kamu ngga susah rasanya nanti ngga ena'. Bahkan kini Eren bersumpah didalam hatinya.
'Awas kau, lihat saja nanti. Khekhekhekheee~'
Ia kembali memikirkan kejadian diklub melukis tadi,
tadi~
Beberapa saat kemudian Levi dan Hanji keluar dari klub lukis, dikarenakan masih banyak keperluan OSIS yang harus diselesaikan secepatnya. Walaupun kelihatannya cuek dan berhati dingin Levi itu sebenarnya ketua yang bertanggung jawab. Buktinya ini, ia tidak akan melemparkan kewajibannya kepada orang lain dan lebih memilih untuk menyelesaikannya sendiri. Selain itu teman-teman anggota OSIS juga sudah memiliki tugasnya sendiri-sendiri yang tak kalah banyak dari tugas ketua.
Sedangkan Armin sudah lebih dulu meninggalkan Eren, masih ingat? dia juga punya urusan yang harus dikerjakan. Lagipula tujuannya kan hanya untuk mengantar Eren, jadi tanpa berlama - lama dia juga segera pulang.
Dan kini di ruangan tersebut menyisakan Eren Jeager dan Isabelle seorang. Isabelle dengan baik hati mengajak Eren berkeliling untuk melihat barang - barang diruangan tersebut juga karya-karya yang ada disana.
Sebelum pergi seorang Levi Ackerman telah memberikan misi rasa perintah yang harus dilaksanakan oleh Eren. Katanya untuk membuktikan keseriusan dari apa yang tadi Eren katakan,
" Jawaban yang bagus bocah. Tapi yang aku butuhkan bukan kata-kata, melainkan tindakan. Jadi seminggu dari sekarang kau harus menghasilkan satu lukisan, tak peduli apapun itu. Aku tunggu diruang OSIS "
" Ta..tapi Levi sen-"
BLAMM
Nah lihat kan? bahkan Levi tidak memberikan Eren kesempatan untuk menjawab, langsung ditinggal pergi begitu saja. Yang sabar yaa Eren, katanya orang sabar pantatnya bundar.
" Huhhhhhh,"
Eren hanya bisa menghela nafas lelah.
" Maafkan kelakuan Levi Aniki, Eren. Dia memang orang yang seperti itu "
KAMU SEDANG MEMBACA
zukünftiges Buch
FanfictionTentang Eren, teman - teman segenknya, ZuBu si buku aneh nan sakti mandraguna, dan (tidak lupa) Si doi tentu saja.