Bel istirahat berbunyi, membuat siswa bersorak bahagia karena mereka telah terbebas dari dua jam bersama Keith Shadis yang terasa mencekam.
Setelah jam pertama dan kedua dihabiskan dengan Pelajaran Sejarah bersama Sir Darius Zackly yang wajahnya mirip Australopithecus Afarensis dilanjutkan dengan jam ketiga dan keempat bersama Sir Keith Shadis yang benar benar sadis.
Bahkan ketika ia melihat Conny yang terantuk antuk ia dengan tidak segannya menyamplak kepala biksu bocah tersebut dengan penggaris kayu. Sadis bukan?
Dan berakhir dengan garis kemerahan yang membujur dari atas kebawah dikepala Conny yang meyebabkan bocah itu menjadi bahan olok-olokan karena kepalanya yang jadi mirip Avatar.
"Ayo pergi kekantin ,Eren" ajak Jean yang kini berdiri disebelah meja Eren dengan Conny yang masih sibuk mengelus kepalanya yang berdiri dibelakang Jean.
Sementara Eren masih sibuk merapikan buku-bukunya untuk dimasukkan kedalam laci.
"Aku tidak pergi muka kuda, Selain itu aku harus ke Perpustakaan dulu. Ada buku yang perlu kupinjam". Jelas Eren sambil bangkit berdiri.
"Kau ini rajin sekali Eren, baru dua hari masuk saja sudah begitu". cibir Jean
"Tentu saja, aku bukan orang yang sama denganmu Jean bo~" balas Eren mengejek.
"Apa katamu?!" Jean mulai emosi, tapi sebelum itu Conny sudah duluan menarik tangan Jean keluar kelas.
"Sudah, Ayolah Jean aku sudah lapar".
Eren hanya tersenyum kecil menanggapi sikap Jean yang seperti anak kecil*oh ayolah Eren kau juga sama_-
Maka ia pun beranjak keluar kelas menuju kearah perpustakaan. ketika ia hendak membuka pintu kelas suara Armin menginterupsi.
"Tunggu Eren, Apa kau mau ke perpustakaan?"
"Iya"
"Aku ikut"
Dan mereka berdua pun berjalan beriringan menuju perpustakaan.
-0-
Eren menuju kesalah satu rak buku dan mencari buku yang dibutuhkannya, begitu juga Armin yang sudah selesai dengan urusannya yaitu mengembalikan buku yang sudah tiga hari ini dipinjamnya. Ia berjalan menuju kearah Eren yang masih sibuk mencari buku.
"Buku apa yang kau cari Eren?" tanyanya.
"Aku sudah lama tidak melukis Armin, Jadi aku mencari buku yang berhubungan dengan itu. Siapa tahu dapat memunculkan ideku".
"Kau bisa melukis Eren?" tanya Armin tidak percaya.
"Tentu saja, aku bahkan sudah bertahun-tahun melakukan hal itu".
"Lalu kenapa kau tidak masuk ke klub melukis saja? Kudengar mereka selalu kekurangan anggota". jelas Armin sambil membantu Eren mencari bukunya.
"Ada klub seperti itu disini?"
"Tentu saja, tapi katanya karena anggotanya yang terlalu sedikit klub itu nyaris dibubarkan. Tapi karena perintah Ketua OSIS klub itu masih dipertahankan hingga sekarang".
"Oh begitu ya", Penjelasan panjang lebar Armin hanya ditanggapi sekenanya oleh Eren. Ia masih memikirkan apa yang Armin katakan tadi. Jadi klub itu kekurangan anggota dan nyaris dibubarkan begitu?
"Jika kau tertarik aku bisa mengantarmu keruang klub itu Eren. Mungkin mereka menyimpan buku yang kau cari atau karya karya senpai dulu yang bisa membantumu".
"Ah kau ada benarnya juga Armin".
"Tentu saja, bagaimana kalau sepulang sekolah nanti. Aku akan menemanimu". Tawaran Armin dijawab dengan anggukan setuju dari Eren.
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.