• Pilih klubmu cepat •

187 24 3
                                    

Eren yang sudah sampai dikelas, berjalan. menuju kearah bangkunya dan duduk disana sambil melamun menatap keluar jendela. Sekolahan masih lumayan sepi, hanya ada beberapa siswa yang berlalu lalang masuk kesekolah.

Ini salah Eren yang berangkat terlalu pagi atau salah siswa siswi disini yang kurang disiplin?

Oke daripada berspekulasi tidak jelas mari kita lihat jam dinding yang terpasang bisu didinding depan kelas,

Oh jarum panjangnya menunjuk angka 10, oh yaaa... dan mari kita lihat jarum pendeknya yang masih stay menunjuk angka 6.

What!

Jam 6 lewat sepuluh dan Eren sudah duduk manis didepan mejannya.

Bukankah biasanya setengah tujuh baru bangun? Kesambet apa bocah ini?? Itu yang Carla pikirkan ketika mengantar kepergian anaknya tadi.

Tidak begitu lama pintu geser terbuka menampilkan sesosok pemuda kekar dengan rambut pirang yang dipotong cepak.

Dia adalah Reiner Braun, orang yang berkenalan dengan Eren kemarin.

"Oh Yo Eren! Apa yang kau lakukan disini pagi pagi sekali?" tanyanya sambil berjalan menuju bangkunya yang berada tepat dibelakang bangku Eren.

"Tentu saja sekolah, memangnya apa lagi", jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.

"Hmmm aku tidak menyangka kalau kau siswa yang rajin Eren", Kini Reiner sudah duduk dibangku depan meja Eren alih-alih duduk dibangkunya sendiri.

"Aku juga tidak menyangka kalau ternyata kau siswa yang rajin Reiner". balas Eren pada Reiner yang duduk menghadapnya.

"Hei, jangan mengejekku aku memang biasanya juga berangkat sepagi ini, kukira klubku akan latihan pagi jadi aku berangkat lebih pagi. Tapi ternyata latihannya diundur, jadi ya sudah aku kesini saja". Jelasnya panjang lebar.

"Oh, memangnya kau ikut klub apa?" Eren bertanya tertarik.

"Baseball, Kau tahu aku adalah Pitcher andalan dalam tim", katanya menyombongkan diri.

"Oh iya, apa kau sudah memilih akan masuk klub apa Eren?"

"Aku belum memikirkannya",

"Kalau begitu kau gabung saja dengan klubku. Jika kulihat tubuhmu bagus juga". Kata Reiner sambil menelisik tubuh Eren dari atas kebawah, membuat siempu sedikit risih.

"Jika maksudmu tubuhku atletis, tentu saja iya. Tapi aku tidak mau masuk ke klub mu Reiner, sepertinya melelahkan. Hahhhhh jika ada klub tidur siang aku akan dengan senang hati mendaftar menjadi angggotanya". keluh Eren dan dibalas dengan jitakan yang mengenai kepalanya.

"Kau ini bisa bisa saja, Memangnya ada klub seperti itu hee"

"Hmmm jadi kau tidak suka dengan klub-klub olahraga seperti itu ya, hmmm". Reiner nampak berpikir.

"Bagaimana kalau OSIS? kupikir kau cukup pintar"

"Merepotkan"

"Basket? Volli?"

"Melelahkan"

"Atau kau bisa bergabung dengan Armin diklub jurnalistik?"

"Apa kau mengejekku? disuruh membuat karangan satu paragraf saja aku nyontek gugel"

Reiner mendesah frustasi, ia mengacak rambutnya kasar.

"Lalu apa yang kau mau Eren"

"Mana kutahu"

Tbc

zukünftiges BuchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang