Shingeki no Kyojin © Hajime Isayama
zukünftiges Buch © lili_merah
Rivaille Ackerman x Eren Jeager
#Riren#
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Oh kau anak baru itu ya? Silahkan masuk"
Eren tersadar dari lamunanya ketika suara berat kebapakan kembali menyeretnya.
Yaa Menyeret dari dunia khayalan menuju dunia nyata.
"Ahh.. Per.. Permisi",
Tak perlu mengetuk pintu,karena setelah insiden menubruk senpai berdada batu tadi, pintu ruangan kepala sekolah yang dituju Eren masih terbuka.
Terbuka dengan lebarnya,
Dan kemungkinan besar kepala sekolah plontos yang duduk di meja kebesarannya menyaksikan dengan jelas insiden tadi.
'Uhhh... Malunya akuu...'
Eren agak ragu mendudukan dirinya dikursi yang berseberangan dengan kepala sekolah.
Senyum sopan diberikan, yang bila diperhatikan lebih seperti kernyitan canggung daripada senyum tulus.
"Santai saja nak, tak perlu canggung"
Ekspresi tak nyaman eren terbaca dengan jelas.
'Setelah kejadian memalukan tadi bapak bilang santai?!!'
"Tak perlu dipikirkan, hal seperti tadi sudah biasa terjadi"
'Yaa yaa yaa, apakah murid yang hampir membanting pintu ruang kepsek adalah hal yang biasa disini, kalau iya sepertinya aku selama ini benar benar kurang piknik'
"Langsung saja, menurut berkas ini kau pindah kesini awal semester dua, dan sebelumnya menjalani program homeschooling"
''Iya sir",
Jawab Eren mantap, kepala sekolah dengan name tag Dot Pixis itu kembali membaca berkas berkas Eren.
"Yang perlu diketahui Eren, tentunya antara homeschooling dengan sekolah biasa sangat berbeda. Tapi melihat nilai nilai dan perkembanganmu aku yakin kau mampu melaluinya nak,"
"Baik sir, terimakasih"
Hanya kepala sekolah dan wali kelas yang mengetahui tentang sebab kepindahan eren.
Karena sebelumnya, Grisha ayah Eren telah menemui Dot Pixis dan membicarakan semuanya.
"Eren Jeager kau berada dikelas X1, Wali kelasmu akan menemanimu kesana"
Eren mengangguk mengerti, dan bersiap untuk keluar dari ruangan. Sebelum tangannya sempat menyentuh gagang pintu-
"Dan satu lagi Eren,"
Eren menoleh kebelakang, Sedang Dot Pixis tersenyum kebapakan
"Apapun masalahmu, jangan ragu untuk memceritakannya padaku."
"Ha'i Sir"
-0-
Kelas X1, kelas baru dan pertama Eren kali ini terlihat ramai, bagaimana tidak, kerena sejak 15 menit setelah bel berbunyi tidak ada satupun guru yang masuk.
Padahal jam pertama diisi oleh Keith Shadis, gulu terkiller yang tak segan segan menghukum muridnya yang sialnya sekaligus menjadi wali kelas X1, yang sebentar lagi akan menjadi kelas Eren.
"Tidak biasanya, Sir Keith terlambat masuk selama ini,"
Pemuda rambut pirang bob menggerutu pelan,
"Hoe Armin, aku tak salah dengar?! Kau mengharapkan guru Sadis itu datang? Bukannya lebih baik begini."
"Aku tidak mengharapkannya, aku hanya heran saja Jean."
Bibir mengerucut lucu,
'Dasar, kanapa kau malah pasang wajah terkamable gitu sih...'
"Kudengar akan ada murid baru."
Laki laki berbadan bak taruna dengan rambut cepak pirangnya ikut nimbrung obrolan Armin dan Jean.
"Dan kudengar orangnya manis,"
Tangan kekar dikalungkan dileher Jean, membuat si empu yang lagi asik asiknya berkhayal nista langsung kecekik megap megap.
"SIAL..AN, Le phass, reiner bodoh!"/mari kita lupakan saja mereka
"Ehhh apa mungkin murid baru yang kutemui tadi pagi?"
Reflek Jean dan Reiner yang sedang gelut unfaedah menatap Armin,
"Bagaimana orangnya? Apa dia cantik?"
Satu lagi makhluk berkepala plontos yang tak diundang pulang pun kayaknya tak diantar, nimbrung kepercakapan.
"Ehh.. Tapi dia laki laki,"
Jawaban Armin, diikuti kor an bernada kekecewaan dengan raut wajah putus asa.
BRAK!
Tiba tiba pintu terbuka, menampilkan sosok yang dari tadi digosipkan. Semua siswa kalang kabut bergegas menuju kursinnya masing- masing.
Termasuk genk rumpi no secret umuaachh tadi.
Selanjutnya ketua kelas memimpin penghormatan terakh- maksudnya peghormatan kepada Keith Shadis yang sudah berdiri tegak di depan kelas. Plus muka sangarnya dan tatapan mengintimidasi yang tak pernah absen dari wajahnya.
"Hari ini kita kedatangan murid baru!", /tiada hari tanpa ngegazz
Kelas X1 dan wajah sumringahnya, kecuali biang rumpi tadi yang tahu kalau murid barunya laki.
"Kau bocah! Masuk dan perkenalkan dirimu!"
Suara menggelegar yang terdengar seperti auman singa pms(?) bagi anak anak X1
Dan Suara yang menandakan awal kehidupan baru bagi Eren.
Ketika langkah kaki canggung terdengar-
"Perkenalkan, Saya Eren Jeager, yoroshiku onegaitasimas!"
-0-
'Eren kita sekelas!'
-Armin-'Manisnya~'
- Reiner, Jean, dan Connie-
Yang terancam belok'!'
-Mikasa, Annie, dan ciwi2 lainnya- yang tak mampu berkata kata.'Ternyata wali kelasku adalah mantan tentara'
-Eren J-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
zukünftiges Buch
FanficTentang Eren, teman - teman segenknya, ZuBu si buku aneh nan sakti mandraguna, dan (tidak lupa) Si doi tentu saja.