"Ups ada orang ya gue kira nggak ada, sorry ya sengaja" ucap salah satu cewek yang membentak linda. "renata, gue nggak nyangka ternyata lu itu orangnya MUNAFIK tau nggak, dan lu kalau jalan bisa nggak sih lihat-lihat " ucap teman linda. Owh ternyata yang ngebentak linda tadi namanya renata, "heh diam lu, jelas-jelas kan yang jalan nggak lihat lihat dia kenapa lu jadi salahin renata" ucap teman renata sambil menunjuk linda. "yaudah yuk kita kembali ke kelas, nggak usah di tanggapin orang munafik kayak dia" ucap teman linda sambil menunjuk wajah renata. Saat mereka ingin pergi dari tempat itu tiba tiba salah datu teman renata menaruh kakinya hingga linda kesandung, tapi saat itu juga gue menangkap linda. "Woy lu apa apaan sih, kalau sampai tadi linda jatuh, lu berhadapan dengan gue" ucap gue, "iya benar lu juga akan berhadapan dengan gue kalau sampai tadi terjadi sesuatu pada linda, ingat ya kalau lu semua berani macam-macam dengan linda, lu bakal berhadapan dengan kita berdua" ucap irfan. "Heh kalian berdua emangnya siapa sih, berani beraninya ikut campur dengan urusan kita" Tanya renata " lu anak baru kan yang baru aja ada disekolah ini, tapi kok kalian berani banget ikut campur urusan kita" ucap teman renata. "Iya kita berdua emang anak baru disini, kita berhak ikut campur kalau itu berurusan dengan linda karena linda itu sepupu kita berdua" ucap Irfan dengan nada penuh penekanan karena sudah emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Jadi Sahabat
Teen Fiction" Aku dan Vivi mita maaf ya sama kalian karena sering mengganggu kalian" ucap Renata sambil meminta maaf. "Iya kita minta maaf ya, dan sekarang boleh nggak kita menjadi sahabat kalian juga?" Tanya Vivi. " Boleh dong" jawabku dan Nadia serempak sambi...