LINDA POV
Saat gue mulai melihat siapa yang telah menolongku, betapa terkejutnya gue ternyata mereka adalah Irfan dan revan. Mereka adalah sepupuku yang sangat tengil dan nyebelin. Walaupun kita sering bertengkar, tapi jika ada yang menggangguku mereka selalu ada untuk gue, katanya sih karena mereka berdua laki-laki sedangkan gue sendiri perempuan.
"Irfan, Revan kok kalian bisa ada disini?" gue pun memecahkan kebingunganku, "iya gue dan Revan udah pindah ke sekolah ini" kata Irfan, "Tapi kok gue nggak tau sih?" tanyaku lagi "ialah kan biar surprise, tapi saat kita sampai eh malah ada masalah kayak gini" kata Revan.
Btw Rati dan kawan-kawan udah berlalu dari kantin karena merasa di kacangin (wkwkwk ialah pergi siapa juga yang mau di kacangin ada ada aja lu author). Jadi dikantin tersisa gue, Nadia, Vivi, Irfan, dan Revan. karena murid yang lain sudah kembali ke kelas masing masing berhubung bell pertanda jam istirahat telah selesai. Gue nggak pernah takut jika terlambat masuk kelas karena gue anak pemilik sekolah ini (wkwkwk sombong dikit nggak papa kan ya hehehe).
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Jadi Sahabat
Teen Fiction" Aku dan Vivi mita maaf ya sama kalian karena sering mengganggu kalian" ucap Renata sambil meminta maaf. "Iya kita minta maaf ya, dan sekarang boleh nggak kita menjadi sahabat kalian juga?" Tanya Vivi. " Boleh dong" jawabku dan Nadia serempak sambi...