Selama dalam perjalanan pulang didalam mobil Linda selalu kepikiran Renata karena mneurutnya dia sebagai salah satu sahabat Renata, dia harus membantu Renata. Karena menurutnya Renata saat ini sangat membutuhkakn bantuannya dan teman temannya.
"Semoga mama dan papa punya inisiatif untuk membantu Renata" batin Linda. Setelah sampai di depan rumah, Linda sempat berbincang dengan Irfan dan Revan agar mau membantunya untuk membujuk mama dan papanya untuk membantu Renata.
"Irfan, Revan tunggu" Panggil Linda, "Ya, kenapa Lin" ucap mereka berdua bersamaan (Sehati ya mereka berdua sampai kompak gitu jawabnya HAHAHAHA), "Kalian mau nggak bantuin gue?" Tanya Linda, "Mau bantu apa Lin, kan masalah semua udah kelar" ucap Irfan sekaligus bertanya. "Bantu gue untuk bujuk mama dan papaku supaya mau ngebantuin Renata, agar dia bisa bebas dari siksaan Rina dan teman-temannya" ucap Linda, "Yaudah nanti kita berdua bantuin lu ya" ucap Revan. akhirnya pikiran Linda pun tenang karena setidaknya masih ada sepupunya yaitu Irfan da Revan yang siap membantunya membujuk papa dan mamanya.
Mereka pun memasuki rumah Linda. Namun saat mereka masuk ke dalam rumah, mereka bertiga tidak menemukan siapa-siapa di dalam rumah. Pikir mereka bertiga, mama dan papa Linda belum pulang dari kantor. Mereka bertiga pun pergi beristirahat di kamar mereka masing-masing, (BTW Irfan dan Revan tinggalnya di rumah Linda ya). Saat waktu menunjukkan pukul 20:00 p.m. mereka mendengar suara mobil yang memasuki halaman rumah Linda yang sesudah di pastikan itu suara mobil mama dan papa Linda. Akhirnya mereka bertiga berkumpul di ruang keluarga bertepatan dengan mama dan papa Linda yang baru saja memasuki rumah.
Penasaran apa yang mau di bicarakan Irfan, Revan, Linda, papa dan mama Linda? Jangan lupa Vote, Comment, dan share ke teman teman kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Jadi Sahabat
Teen Fiction" Aku dan Vivi mita maaf ya sama kalian karena sering mengganggu kalian" ucap Renata sambil meminta maaf. "Iya kita minta maaf ya, dan sekarang boleh nggak kita menjadi sahabat kalian juga?" Tanya Vivi. " Boleh dong" jawabku dan Nadia serempak sambi...