DATE

29 0 0
                                    

Sangat mendebarkan. Namjoon tak bisa menghentikan degup jantungnya. Lima belas menit terasa seperti lima belas jam. Sangat berlebihan jika ada yang tahu bagaimana perasaannya, tapi begitulah memang yang dirasakan Namjoon.

Ia sudah melakukan check in di Four Season, memasukkan barang-barangnya, dan memesan semua keperluan kencannya dengan Vee hari ini. Kini ia hanya tinggal menunggu Vee yang di kafe dekat lobi hotel. Gadis itu berkata lima belas menit lagi akan sampai di sana.

Namjoon berulang kali mengecek kemejanya. Ia memastikan tidak terlalu formal, tapi tidak terlalu casual. Dia ingin terlihat layak dihadapan Vee dan mungkin berharap sedikit pujian. Ia tidak ingin Vee menganggapnya seperti anak kecil. Meski pengalamannya dengan wanita tak seperti Don John, tapi Namjoon banyak melakukan riset. Membaca buku dan menonton film adalah panduannya bagaimana menyikapi seorang wanita. Mungkin tak akan sempurna, tapi Namjoon bertekat akan belajar bagaimana membahagiakan Vee sebagai kekasihnya dengan cara dewasa. Semoga saja Namjoon bisa.

Vee datang menggunakan dress sabrina sepanjang lutut berwarna merah muda pastel. Rambutnya yang dicat ungu dibagian ujungnya terlihat lebih curly dari biasanya. Riasan mukanya lembut dan manis. Wangi tubuhnya semerbak segat mengudara ketika Namjoon menciumnya pipinya yang merona.

"Kau sangat cantik, kak..."

"Kak?"

"Emmmm hemmm aku..."

"Please nanti orang-orang mengira kita inses lagi kalau kau memanggilku kak."

"I'm sorry, babe...." Namjoon membayar kesalahannya dengan segera mengganti panggilan Vee.

Vee berkedip sebelah pada Namjoon dan segera duduk di depan Namjoon.

"Bagaimana orang rumah?" Namjoon membuka obrolan setelah mereka memesan minuman.

"Hanya ada Hoseok dan mama. Mereka tak terlalu bertanya secara detail, tapi Hoseok bertanya apa aku akan pulang besok pagi atau siang."

"Kau jawab apa?"

"Aku bilang aku belum tahu karena perusahaan sudah lama tak mengadakan meeting offline jadi aku akan mengabarinya nanti."

Namjoon tersenyum mendengar penjelasan Vee. Hatimya kecewa karena harus melakukan kucing-kucingan, tapi ia memaklumi perasaan Vee.

Tak mau berlarut dengan rasa kecewanya, Namjoon mencari topik pembicaraan lainnya.

"Aku sudah mengatur jadwal kita. Tiga puluh menit lagi kita akan ke bioskop hotel dan hanya aka  ada kita berdua. Setelah itu kita akan makan malam romantis di roof top Four Season dan aku yakin kau akan suka. Setelah makan malam, kita akan bermain bowling. Lalu setelah itu kau bisa berendam dengan bathup penuh bunga dan juga ada lilin aromaterapi seperti yang kau minta."

"Saat aku berendam, kau akan dimana?"

Namjoon terkejut dengan pertanyaan Vee. Tadinya dia sudah yakin dia akan menunggu Vee di ruang tamu kamar suite mereka lalu dia akan mandi dan setelahnya ia berharap mereka punya deep talk menjelang tidur. Tapi kini ia tak yakin dengan rencananya. Maka demi menutupi kebingungannya, Namjoon bertanya pada Vee, "kau mau aku dimana?"

Namjoon bisa melihat wajah Vee memerah. Gadis itu tak langsung menjawab pertanyaan balik Namjoon. Ia malah menggigit pelan bibir bawahnya, membuat Namjoon ingin melumatnya saja.

"Hemm?" Namjoon mengulangi pertanyaannya.

"Aku mau kau berendam bersamaku..."

"Oke, tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Aku ingin kita memiliki percakapan intim."

"Oke."

THE ORANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang