Erwin POV
[Name] kehilangan ingatan tentangku.
Ini salahku...
Ia hilang ingatan karena depresi.
Meski Hange bilang itu bersifat sementara, tapi ini menyiksaku.
Ah, mungkin ini hukuman untukku.
Setelahnya, [Name] kembali kuliah lagi.
Aku mengantar-jemputnya dan diizinkan orang tuanya.
"Ano...Smith-sensei, tidak perlu antar jemput kok"
Ia mengenalku sebagai orang asing.
"Tidak apa...aku yang menginginkannya"
"Maaf merepotkan anda"
Sesak rasanya dadaku.
"Kirim pesan kalau sudah selesai ya"
Dia mengangguk dan keluar mobil.
"Ah, tunggu sebentar", tapi aku menahannya.
"Ya?"
Aku mebelai pipinya, mendekatkan wajahku ke wajahnya.
"Uhm, sensei?"
Aku hentikan apa yang akan kulakukan biasanya.
Mana mungkin dia ingat.
"Semoga harimu cerah", aku mengusap kepalanya.
Kumohon ingatlah aku, [Name].
Armin POV
Pasti menyakitkan ya.
Orang yang berarti untukmu melupakanmu.
"Erwin-san--"
"Tidak apa, cepat ke kelasmu nanti telat lho", senyumnya terlihat sedih.
Aku kaget waktu Jean cerita kalau [Name] kehilangan ingatannya.
Yang hilang cuma ingatan tentang Erwin-san.
Semua tentang Erwin-san.
"Armin, aku mau tanya sesuatu boleh?"
"Boleh kok"
[Name] tampak berpikir.
Kami jalan ke kampus bersamaan.
"Apa aku dulu mengenal Smith-sensei?"
Aku harus jawab apa?
Apa aku ceritakan semuanya?
Kata Eren -yang juga tahu kondisi [Name] dari Jean- lebih baik [Name] ingat sendiri pelan-pelan.
"Ehm...bisa dibilang begitu?", aku jawab sebisaku saja (T▽T)
Aku bingung harus mengatakan apa.
"Sou desu ka?"
"Ehm, sou deshita?"
"Kau tahu...kami punya hubungan apa?"
Dia pasti penasaran.
"Aku ingin cerita, tapi...lebih baik [Name] tahu sendiri, maaf ya"
"Sou ka?"
Aku merasa dia sedikit berubah.
Reader POV
Apa yang kulupakan?
Rasanya ada yang mengganjal.
Apa aku melupakan sesuatu?
Atau seseorang?
Kenapa Smith-sensei selalu berwarna sedih ketika melihatku?
Apa aku mengenalnya dulu?
![](https://img.wattpad.com/cover/189687745-288-k542548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life With You
FanfictionAku jatuh ke dalam keputusasaan Dan kau menarik dari lubang gelap tersebut